Find Us On Social Media :

Alami Cegukan Selama 24 Jam, Presiden Brazil, Jair Bolsonaro Dilarikan ke Rumah Sakit, Ini Penyebabnya

By Bella Ayu Kurnia Putri, Kamis, 15 Juli 2021 | 14:46 WIB

Presiden Brazil, Jair Bolsonaro

Laporan Wartawan Grid.ID, Bella Ayu Kurnia Putri

Grid.ID - Kabar mengejutkan datang dari negara Brazil.

Melansir dari NPR, setelah 10 hari mengalami cegukan yang tidak berkesudahan, Presiden Brazil, Jair Bolsonaro akhirnya dilarikan ke rumah sakit pada Rabu (14/7/2021) pagi.

Jair Bolsonaro divonis menderita penyumbatan usus.

Awalnya, Jair Bolsonaro dibawa ke rumah sakit angkatan bersenjata di ibu kota Brasilia.

Namu setelah itu pihak kepresidenan mengatakan, Jair Bolsonaro akan dipindahkan ke rumah sakit di Sao Paulo.

Di situlah, sang presiden akan menjalani beberapa tes lebih lanjut.

Selanjutnya, rumah sakit Nova Star pada Rabu (14/7/2021) malam mengeluarkan pernyataan Jair Bolsonaro akan menerima perawatan klinis konservatif.

Baca Juga: Kabinetnya Dipenuhi 'Mucikari dan Pelacur Muda,' Presiden Brasil Positif Covid-19 Setelah Sering Meremehkannya, Bahkan Sesumbar Bilang 'Korban Capai 5.000, Terus Kenapa?'

 

Hal itu berarti sang presiden untuk sementara ini tidak akan menjalani proses operasi.

Dalam beberapa Minggu terakhir, Jair Bolsonaro memang terlihat seperti mengalami kesulitan berbicara.

Presiden Brazil tersebut berujar, dirinya telah mengalami cegukan yang berulang.

"Saya minta maaf kepada semua orang yang mendengarkan saya," kata Jair Bolsonaro dalam sebuah wawancara bersama Radio Guaiba (7/7/2021) dikutip Grid.ID dari NPR.

"Karena saya telah cegukan selama lima hari sekarang," timpalnya.

Sang presiden menduga bahwa obat yang diresepkan padanya setelah operasi gigi mungkin menjadi penyebab cegukannya.

"Saya cegukan 24 jam sehari," ujar dia.

Baca Juga: Tahu Presidennya Buat Pesta Barbekyu dan Main Jetski di Tengah Pandemi Covid-19, Warga Brasil Marah Besar, ‘Pak Ada 11.000 Kematian di Sini!’

Kemudian, pada sesi live Facebook yang biasa dia lakukan tiap minggunya, sang presiden juga minta maaf karena dia tidak bisa mengekspresikan apa yang dia bicarakan dengan baik, karena cegukan yang telah dia alami selama seminggu.

 

(*)