Sebelumnya, ia pernah membagikan saran-saran kesehatan menggunakan bahasa seperti Bahasa India, Bahasa Spanyol, hingga Bahasa Urdu.
"Saat itu Twitter saya gunakan untuk membantu masyarakat India ketika sedang krisis (pandemi), saya juga mengunggah tweet dalam Bahasa Spanyol untuk orang-orang Amerika Selatan -seperti Peru, Brasil, Ekuador, Argentina, karena banyak dari mereka belum sadar seberapa parah pandemi di sana."
"Saya juga mengunggah tweet dalam Bahasa Urdu, bahasa ibu saya karena saya lahir dan besar di Pakistan," ungkap Younus dalam Simposium Covid-19 dikutip dari Kompas.com, Minggu (18/7/2021).
Kata dia, ini merupakan kesempatannya untuk melayani masyarakat sebagai seorang dokter.
Baca Juga: Angka Infeksi Covid-19 Semakin Meroket, Ayah Angkat Rizky Billar Kekeuh Gelar Akad Nikah
"Saya memang tidak mengetahui segalanya dan tidak akan menyelesaikan masalah yang ada, tapi saya ingin jadi "tentara kecil" dalam perjuangan ini dan mengingatnya di tahun-tahun yang akan datang bahwa saya sudah berusaha memainkan peran saya dalam pandemi ini. Itu saja motivasi saya," tuturnya.
Berawal dari Google Translate
Awalnya, Younus menggunakan mesin penerjemah Google (Google Translate) untuk menuliskan cuitannya dalam bahasa asing.
Setelah itu, sempat ada orang yang menawarkan bantuan untuk menerjemahkan beberapa cuitan menjadi bahasa Indonesia.
Meski sempat menerima bantuan tersebut, ia memutuskan kembali menggunakan Google Translate.
"Sekarang saya kembali ke Google translate 100 persen," ucapnya.
Younus menceritakan kerja kerasnya dalam menerjemahkan satu cuitan.