Find Us On Social Media :

Viral Video Penemu Vaksin AstraZeneca Mendapat Standing Ovation di Ajang Wimbledon, sang Ilmuwan Ternyata Ogah Ambil Hak Paten Vaksin, Ini Alasannya

By Bella Ayu Kurnia Putri, Senin, 19 Juli 2021 | 15:30 WIB

Sarah Gilbert saat mendapat standing ovation di ajang Wimbledon

Laporan Wartawan Grid.ID, Bella Ayu Kurnia PutriGrid.ID - Pandemi virus Covid-19 telah melanda masyarakat dunia selama kurang lebih setahun lamanya.Berbagai cara dilakukan agar bisa mengendalikan penularan virus Covid-19, salah satunya adalah menciptakan vaksin.Jagad media sosial mendadak dihebohkan dengan sebuah video viral yang menunjukkan salah satu penemu vaksin AstraZeneca mendapat standing ovation saat menghadiri ajang Wimbledon.Wimbledon sendiri merupakan sebuah turnamen olahraga Tenis yang diselenggarakan di Inggris.Melansir dari unggahan video yang dibagikan oleh akun Twitter @S00KSES, Minggu (18/7/2021), sosok salah satu penemu vaksin AstraZeneca itu bernama Dame Sarah Gilbert.Setelah kehadirannya di ajang Wimbledon diumumkan, Sarah Gilbert kemudian langsung mendapat tepuk tangan meriah dari para penonton yang hadir.

Baca Juga: Waspada! Simak Penjelasan PDPI dan BPOM Terkait Pemberhentian Vaksin AstraZenecaKemudian, satu per satu penonton tersebut melakukan standing ovation untuk memberi penghormatan kepada Sarah Gilbert.Sarah Gilbert pun nampak terharu melihat standing ovation yang dilakukan oleh para penonton tersebut.

Meski begitu, sang ilmuwan lalu menyunggingkan senyumnya sambil melihat ke penonton di sekelilingnya.Dari cuitan Twitter @S00KSES, Sarah Gilbert merupakan seorang profesor di Universitas Oxford.

"Dame Sarah Gilbert, profesor vaksinologi di Universitas Oxford pencipta vaksin AstraZeneca (bersama Catherine Green) mendapat standing ovation di ajang Wimbledon 28/6/2021," tulis akun @S00KSES dikutip Grid.ID.Mengutip dari Kompas.com, Sarah Gilbert ternyata ogah mengambil hak paten vaksin ciptaannya.Alasan Sarah Gilbert tidak mau mengambil hal paten vaksinnya adalah karena dia ingin vaksin ciptaannya bisa diproduksi dengan harga murah.

Baca Juga: Sempat Dihentikan Beredar, Vaksin Merek AstraZeneca Diakui Lebih Banyak Manfaat Serta Keunggulan Dibanding Efek Samping, Yuk Simak Penjelasan dari Vaksinologi Dulu!"Saya ingin buang jauh-jauh gagasan itu (mengambil hak paten penuh), agar kita bisa berbagi kekayaan intelektual dan siapa pun bisa membuat vaksin mereka sendiri," ujar Sarah Gilbert di hadapan parlemen Inggris dikutip Grid.ID dari Kompas.com via Reuters.Ia pun tidak sendirian dalam menciptakan vaksin Covid-19 tersebut, Sarah Gilbert juga bekerja dengan ilmuwan Oxford lainnya yaitu Catherine Green.

(*)