Lebih lanjut, Lili menyebutkan sembilan nilai integritas yang selalu KPK sosialisasikan, yaitu jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani dan adil.
Tak lupa juga tentang bagaimana implementasinya dalam kehidupan anak-anak sehari-hari.
Lili juga meminta anak-anak untuk menjauhi perbuatan tidak terpuji seperti menitip absen, bolos sekolah, datang terlambat, mencontek atau melakukan plagiarisme.
Sementara itu, dalam sambutannya Menteri PPA, Bintang Puspayoga, menyampaikan harapannya agar Forum Anak baik di tingkat nasional maupun daerah dapat meningkatkan perannya sebagai 2P, yaitu pelopor dan pelapor.
“Peran Forum Anak sebagai pelopor dilakukan dengan membangun kebiasaan positif, inovatif dan kreatif.”
“Peran ini sangat strategis dan menjadikan Forum Anak sebagai agen perubahan kejujuran,” ujar Bintang.
Dia juga berharap webinar ini menjadi wujud pemenuhan hak dan perlindungan anak dengan mendorong partisipasi anak dengan menyediakan ruang membangun budaya integritas, sehingga anak-anak bisa menjadi pelapor muda.
“Harapannya, komitmen pemerintah untuk mewujudkan Indonesia layak anak 2030 dan Indonesia Emas 2045 dapat terwujud melalui SDM Indonesia yang berintegritas tinggi,” katanya.
Kegiatan edukasi kali ini juga dikemas khusus untuk peserta remaja dengan menghadirkan pegiat antikorupsi sekaligus motivator anak yang juga seorang pendongeng, Rona Mentari.
Melalui dongeng yang diceritakannya, Rona menyisipkan nilai-nilai integritas.
KPK melalui Kedeputian Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat terus mendorong kegiatan-kegiatan yang memberikan edukasi bagi anak-anak.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengajak anak-anak menjadi agen pemberantasan korupsi di lingkungannya masing-masing dengan menanamkan nilai-nilai antikorupsi.
Peringatan HAN tahun 2021 mengambil tema Anak Terlindungi, Indonesia Maju.
KPK bersama Kemen PPPA telah meneken perjanjian kerja sama pada 21 April 2021 untuk mendorong pemberdayaan perempuan dan anak-anak dalam pemberantasan korupsi.
Salah satunya dilakukan melalui kegiatan sosialisasi dan edukasi. (*)