Tak menunjukkan tanda-tanda sakit di penghujung usianya, Ibu Tien Soeharto membuat seluruh keluarga panik saat tiba-tiba mengeluhkan sesak napas.
Malang tak dapat ditolak, Ibu Tien Soeharto yang dilarikan ke Rumah Sakit Gatot Soebroto, Jakarta kemudian justru berpulang untuk selama-lamanya.
Tutut Soeharto pun mengungkap reaksi ayahnya, mantan Presiden Soeharto di hari kepergian sang istri tercinta.
“Sahabat…
Minggu 28 April 1996, bertepatan dengan, Idul Adha 10 Dzulhijah 1415 H, ibu kami tercinta, Ibu Siti Hartinah Soeharto, dipanggil menghadap Illahi.
Hari sabtu, ibu masih mengajak cucu-cucu ke Taman Buah Mekar Sari, di sana ibu menanam berbagai buah-buahan langka dan pohon-pohon langka dari seluruh pelosok Indonesia. Tidak terlihat ibu sakit ataupun lelah.
Minggu pagi, sebelum subuh, ibu merasa sesak nafas. Sambil membaringkan ibu di kursi panjang, bapak bertanya “Apanya yang sakit bu?”. Ibu menjawab: “Ora ono sing lara pak, mung sesek nafas. (tidak ada yang sakit pak, hanya sakit nafas)”.
Bapak pun segera memberi tau ajudan untuk memanggil dokter, dan ibu segera dilarikan ke RSGS untuk diberikan pertolongan. Namun Allah berkehendak lain. Waktu yang Allah berikan di dunia sudah cukup, dan harus kembali memenuhi panggilan Nya.