Find Us On Social Media :

Kematian Ibu Tien Soeharto Masih Diliputi Misteri, Sosok Ini Ceritakan Detik-detik sang Ibu Negara Hembuskan Napas Terakhir yang Ternyata Bertepatan dengan Idul Adha 25 Tahun Silam: padahal Ibu Tidak Sakit...

By Puput Akad Ningtyas Pratiwi, Rabu, 21 Juli 2021 | 11:46 WIB

Kematian Ibu Tien Soeharto Masih Diliputi Misteri, Sosok Ini Ceritakan Detik-detik sang Ibu Negara Hembuskan Napas Terakhir yang Ternyata Bertepatan dengan Idul Adha 25 Tahun Silam: padahal Ibu Tidak Sakit...

Grid.ID – Salah satu misteri yang belum terpecahkan di Tanah Air adalah kisah tentang kematian Ibu Tien Soeharto.

Pasalnya, kematian Ibu Tien Soeharto terasa sangat mendadak saat istri mantan Presiden Soeharto tersebut berusia 72 tahun.

Seperti diketahui, kematian Ibu Tien Soeharto terjadi 25 tahun silam, tepatnya dunia pada 28 April 1996.

Namun, penyebab meninggalnya wanita bernama asli Siti Hartinah ini seolah ditutup-tutupi dari publik.

Bertahun-tahun jadi misteri, sebuah fakta pun dikuak oleh putri mendiang bertepatan dengan hari raya Idul Adha 2021 lalu.

Fakta tersebut diutas oleh Siti Hardijanti Rukmana atau yang akrab disapa Tutut Soeharto.

Melalui unggahannya di Instagram @tututsoeharto, Selasa (20/7/2021), ia pun mengenang hari meninggalnya sang ibunda yang ternyata bertepatan dengan hari raya Idul Adha menurut kalender Hijriyah.

Memajang potret Ibu Tien Soeharto semasa muda, Tutut Soeharto menguak detik-detik meninggalnya sang ibunda.

Baca Juga: Posisinya Sebagai Menantu Keluarga Cendana Didepak Mayangsari, Halimah Ternyata Bukan Keturunan Orang Biasa hingga Disayang Ibu Tien Soeharto, sang Ayah Duduki Jabatan Mentereng Selama Orde Baru

Tak menunjukkan tanda-tanda sakit di penghujung usianya, Ibu Tien Soeharto membuat seluruh keluarga panik saat tiba-tiba mengeluhkan sesak napas.

Malang tak dapat ditolak, Ibu Tien Soeharto yang dilarikan ke Rumah Sakit Gatot Soebroto, Jakarta kemudian justru berpulang untuk selama-lamanya.

Tutut Soeharto pun mengungkap reaksi ayahnya, mantan Presiden Soeharto di hari kepergian sang istri tercinta. 

Sahabat…

Minggu 28 April 1996, bertepatan dengan, Idul Adha 10 Dzulhijah 1415 H, ibu kami tercinta, Ibu Siti Hartinah Soeharto, dipanggil menghadap Illahi.

Hari sabtu, ibu masih mengajak cucu-cucu ke Taman Buah Mekar Sari, di sana ibu menanam berbagai buah-buahan langka dan pohon-pohon langka dari seluruh pelosok Indonesia. Tidak terlihat ibu sakit ataupun lelah.

Minggu pagi, sebelum subuh, ibu merasa sesak nafas. Sambil membaringkan ibu di kursi panjang, bapak bertanya “Apanya yang sakit bu?”. Ibu menjawab: “Ora ono sing lara pak, mung sesek nafas. (tidak ada yang sakit pak, hanya sakit nafas)”.

Bapak pun segera memberi tau ajudan untuk memanggil dokter, dan ibu segera dilarikan ke RSGS untuk diberikan pertolongan. Namun Allah berkehendak lain. Waktu yang Allah berikan di dunia sudah cukup, dan harus kembali memenuhi panggilan Nya.

Baca Juga: Mayangsari Disebut Tak Bakal Jadi Bagian Keluarga Cendana Meski Resmi Dinikahi Bambang Trihatmodjo, Halimah Masih Diakui Jadi Mantu Ibu Tien yang Beri Pelukan saat Makan Bersama

Tak terasa 25 tahun sudah ibu meninggalkan kami. begitu banyak kenangan-kenangan indah dan ajaran-ajaran yang ibu berikan padaku dan adik-adikku,” tulis Tutut Soeharto dalam postingannya.

Bukan hanya itu, Tutut Soeharto lantas mengenang sosok Ibu Tien Soeharto yang menurutnya telah memberikan banyak sumbangsih kepada bangsa Indonesia.

Sahabat …

Ibu, wanita tegar dalam kelembutan,

Ibu, wanita kuat dalam kesabaran,

Ibu, wanita yang peduli dengan sesama dari sejak remaja hingga saat kembali keharibaan Nya. Selalu berbuat sesuatu untuk kepentingan masyarakat kecil yang kurang mampu dan yang membutuhkan pertolongan.

Alhamdulillah, banyak karya ibu yang ibu sumbangkan untuk kepentingan bangsa Indonesia. Seperti mendirikan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSAB) Harapan Kita, Rumah Sakit YPAC Solo, Rumah Sakit Jantung, Rumah Sakit Cancer, Panti Jompo, Musium Nasional, Taman Buah Mekar Sari, Taman Mini Indonesia Indah dan yang lain-lain nya. Tujuan ibu, membantu masyarakat yang tidak mampu, mendapat pelayanan kesehatan, pendidikan yang terjangkau masyarakat kecil.

Ibu jasamu akan dikenang sepanjang masa,” pungkasnya. (*)

Baca Juga: Makin Berani Umbar Kemesraan dengan Putra Presiden Soeharto Meski Sempat Kesandung Restu Ibu Tien, Mayangsari Tak Segan Lontarkan Pertanyaan Nakal ke Suami, Bambang Trihatmodjo: Nakalan Codot!