Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID- Segala hal tentang Olimpiade Tokyo 2020 kini sedang ramai diperbincangkan.
Salah satunya tentang tempat tidur yang disediakan oleh penyelenggara Olimpiade Tokyo.
Tempat tidur di Olimpiade Tokyo 2020 kabarnya terbuat dari kardus guna mencegah terjadi seks bebas di antara para atlet.
Namun klaim itu ternyata tidaklah benar. Mengutip USA Today dari siaran pers, Kamis (22/7/2021), tempat tidur itu memang terbuat dari kardus.
Tapi tujuannya bukan untuk mencegah seks bebas, melainkan agar dapat didaur ulang.
Perusahaan tempat tidur Jepang, Airweave, menyediakan 18 ribu ranjang dan kasur yang terbuat dari polietilen untuk atlet olimpiade.
Tempat tidur tersebut didesain senyaman mungkin dan tahan lama.
Menurut siaran pers dari penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020, ranjang itu dapat menopang beban hingga 441 pon atau 200 kilogram.
Artinya, itu bisa menahan beban lebih dari dua kali berat rata-rata pria Amerika.
"(Tempat tidur) akan didaur ulang menjadi produk kertas setelah olimpiade. Sementara komponen kasur didaur ulang menjadi produk plastik baru."
"Ini akan menjadi pertama kalinya dalam sejarah Olimpiade dan Paralimpiade bahwa semua tempat tidur terbuat dari bahan terbarukan," bunyi keterangan dalam surat edaran pers.
Pesenam Irlandia Rhys Mcclenaghan juga ikut membantah rumor soal tempat tidur anti-seks.
Lewat video yang diunggah di akun Twitter miliknya, ia melompat ke salah satu tempat tidur.
Ia membuktikan bahwa tempat tidur tersebut sangat kuat dan bisa digunakan untuk apapun.
Penyelenggara Olimpiade Tokyo sendiri berniat untuk memberikan 150 ribu kondom kepada para atlet.
Tapi kondom tersebut diberikan hanya sebagai hadiah perpisahan.
"Pembagian kondom tidak di desa atlet. Jadi tujuan pembagian kondom bukan untuk digunakan di desa."
"Tetapi untuk meminta para atlet kesadaran akan masalah ini dengan membawa kondom kembali ke negaranya," terang Takashi Kitajima, penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 yang bertanggung jawab atas Desa Atlet.
(*)