Find Us On Social Media :

Gila! Jasadnya Tetap Utuh Meski Telah Mati 2.400 Tahun Lalu, Manusia Tollund Ternyata Konsumsi Jamuan Ini Sebelum Digantung

By None, Jumat, 23 Juli 2021 | 10:50 WIB

Manusia Tollund (Tollund Man), mumi yang terawetkan dengan baik secara alami.

Grid.ID - Pernahkah kamu mendengar tentang Manusia Tollund atau Tollund Man?

Ya, Manusia Tollund merupakan manusia yang dikorbankan pada zamannya.

Dan kini, peneliti berhasil mengungkap misteri terbesar Manusia Tollund.

Para penemu Manusia Tollund atau Tollund Man awalnya mengira mumi itu adalah korban pembunuhan baru-baru ini.

Sebab, ketika Manusia Tollund ditemukan di sebuah rawa di Denmark pada 71 tahun yang lalu, tubuhnya sangat terpelihara dengan baik.

Barulah para arkeolog yang memeriksanya kemudian mengungkapkan bahwa dia telah dilemparkan ke dalam rawa tersebut hampir 2.400 tahun yang lalu.

Mereka juga mengungkapkan bahwa Manusia Tollund telah digantung.

Baca Juga: Pilu, Bocah 10 Tahun Ini Jadi Yatim Piatu usai Orang Tuanya Meninggal Dunia karena Terpapar Covid-19, sang Anak Kini Masih Harus Jalani Isolasi Mandiri

Ada tali kulit binatang anyaman yang masih melingkari lehernya.

Penataan tubuh dan wajah Manusia Tollund ini tampak hati-hati.

Matanya yang tertutup dan senyum tipisnya menunjukkan bahwa dia mungkin telah dibunuh sebagai pengorbanan manusia, alih-alih dieksekusi mati sebagai penjahat.

Dugaan bahwa Manusia Tollund dibunuh sebagai pengurbanan manusia kini telah diperkuat oleh penelitian tentang makanan terakhirnya.

Hasil penyelidikan terperinci mengenai isi saluran pencernaannya mengungkapkan bahwa makanan terakhir Manusia Tollund adalah bubur jelai, rami, dan persikaria pucat.

Benih persikaria pucat adalah petunjuk misteri pembunuhan Zaman Besi ini, kata arkeolog Nina Nielsen, kepala penelitian di Silkeborg Museum di Denmark.

Nielsen juga merupakan penulis utama laporan penelitian mengenai makanan terakhir Manusia Tollud ini.

Baca Juga: Berlangsung di Tengah Pandemi Covid-19, Simak Rangkaian Acara Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 yang Akan Dihadiri Kaisar Jepang!

Laporan penelitian ini telah terbit di jurnal Antiquitydan juga telah diterbitkan secara online oleh Cambridge University Press pada 21 Juli 2021.

Persikaria tumbuh liar di antara tanaman jelai, tetapi bukti dari penyimpanan biji-bijian Zaman Besi menunjukkan bahwa tanaman itu biasanya disingkirkan dari hasil panen jelai karena dianggap sebaga gulma.

Hal ini menunjukkan bahwa tanaman itu adalah bagian dari "limbah pengirik" yang ditambahkan ke bubur dengan sengaja, mungkin sebagai bagian dari makanan ritual bagi mereka yang dihukum mati lewat pengurbanan manusia.

“Apakah itu hanya makanan biasa? Atau apakah limbah pengirikan itu sesuatu yang hanya Anda sertakan ketika orang-orang sedang memakan makanan ritual?” ujar Nielsen seperti dilansir NBC News.

“Kami tidak tahu itu.”

Manusia Tollund ditemukan mati dengan tali mellilit di lehernya.echostains.wordpress.com.

Manusia Tollund ditemukan mati dengan tali mellilit di lehernya.

Baca Juga: Inilah Sosok 2 Atlet Indonesia yang Akan Membawa Bendera Indonesia di Upacara Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020!

Isi usus Manusia Tollund yang terawetkan itu diperiksa segera setelah dia ditemukan.

Tetapi studi baru ini menyempurnakan pemeriksaan awal itu dengan teknik dan instrumen arkeologi yang jauh lebih baik.

“Kembali pada tahun 1950, mereka hanya melihat bulir-bulir dan biji-bijian yang terawetkan dengan baik, dan bukan fraksi material yang sangat halus,” kata Nielsen.

“Tapi sekarang kita memiliki mikroskop yang lebih baik, cara yang lebih baik untuk menganalisis materi tersebut dan teknik baru. Jadi itu berarti kita bisa mendapatkan lebih banyak informasi darinya.”

Selain mengungkapkan petunjuk tentang limbah pengirikan yang ditambahkan ke makanan terakhir Manusia Tollund tersebut, para peneliti juga menemukan bahwa itu mungkin dimasak dalam pot tanah liat.

Baca Juga: Tak Peduli Pernikahannya Banyak Ditentang Lantaran Terpaut Usia 55 Tahun, Pemuda Ini Ceritakan malam Pertama dengan Sang Nenek

Potongan kerak yang terlalu matang dapat dilihat di jejaknya.

Mereka juga menemukan bahwa Manusia Tollund itu juga makan ikan.

Sebab, mereka menemukan bahwa Manusia Tollund itu menderita beberapa infeksi parasit ketika dia meninggal, termasuk cacing pita--mungkin dari makanan reguler daging setengah matang dan air yang terkontaminasi, kata Nielsen.

Manusia Tollund itu adalah salah satu dari puluhan mumi rawa dari Zaman Besi antara sekitar 2.500 dan 1.500 tahun lalu yang telah ditemukan di seluruh wilayah Eropa Utara.

Tubuh mereka terawetkan secara alami menjadi mumi di rawa-rawa karena tingkat oksigen yang rendah, suhu rendah dan air yang berubah menjadi asam oleh lapisan vegetasi yang membusuk, atau gambut, yang ditemukan di sana.

Beberapa mumi itu tampaknya telah menjadi korban kecelakaan, mungkin orang yang tenggelam setelah jatuh ke air.

Baca Juga: Bukan untuk Cegah Seks Bebas, Inilah Alasan Tempat Tidur Atlet di Olimpiade Tokyo 2020 Terbuat dari Kardus

Tetapi kebanyakan, seperti Manusia Tollund, dibunuh dan ditempatkan di rawa-rawa dengan sengaja, dengan tubuh dan fitur mereka diatur dengan hati-hati.

Para arkeolog berpikir mereka dipilih sebagai pengurbanan manusia, mungkin untuk mencegah bencana yang tertunda seperti kelaparan.

Tubuh Manusia Tollund itu kini disimpan di dalam kotak kaca di galeri khusus di Silkeborg Museum, di mana Nielsen dapat melihatnya hampir setiap hari.

"Kamu berdiri berhadapan dengan seseorang dari masa lalu," katanya. "Dia berusia 2.400 tahun—itu benar-benar luar biasa."

(*)

Artikel ini telah tayang di National Geographic dengan judul, "Misteri Mumi Manusia Tollund Terpecahkan Berkat Makanan Terakhirnya"