Berdasarkan aturan kualifikasi, satu negara maksimal diwakili dua atlet peselancar.
Lantaran, Jepang yang sudah memiliki satu wakil yakni Kanoa Igarashi yang berhasil lolos setelah memasuki 1 terbaik Liga Surfing Dunia (WSL) 2019.
Akhirnya, satu tiket milik Jepang yang sempat diamankan Shun Murakami di World Surfing Games 2019, kini dialokasikan untuk Rio Waida.
Masih dikutip dari Kompas.com, Ketua Umum Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI), Arya Sena Subyakto, bersyukur atletnya lolos ke Olimpiade Tokyo 2020.
Sebab, syarat kualifikasi yang ditetapkan ISA tidak mudah yaitu hanya 20 peselancar terbaik di dunia yang diperbolehkan tampil pada debut cabang surfing di Olimpiade.
Dari 20 tempat itu, 10 diantaranya diberikan khusus kepada peselancar yang masuk top ten ranking WSL dan sisanya diperebutkan melalui kualifikasi.
"Kami sangat gembira karena lolos Olimpiade ini tidak mudah. Perjuangan peselancar Indonesia di El Salvador juga luar biasa," jelas Arya Sena Subyakto dalam rilis dari Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Lebih lanjut, Arya Sena Subyakto telah membeberkan persiapannya untuk Rio Wanda sepulangnya dari El Salvador.
Salah satu yang menjadi fokus PSOI adalah mempersiapkan dan memupuk mental tanding Rio Waida.
"Kami mendapat pelajaran berharga dari sini dan setelah pulang ke Indonesia."
"Kami akan memperkuat mental Rio untuk tampil di Olimpiade karena secara skill pertandingan dia sudah siap," tutur Arya Sena Subyakto.