Laporan Wartawan Grid.ID, Nisrina Khoirunnisa
Grid.ID - Artis Ruben Onsu ternyata mempunyai trauma masa kecil yang masih dialaminya hingga sekarang.
Walau sudah puluhan tahun berlalu, Ruben Onsu selalu mengingat suatu kejadian yang dialaminya semasa kecil.
Padahal, Ruben Onsu termasuk artis Tanah Air yang kariernya melejit sukses dan jadi orang terpandang.
Namun rupanya, artis tajir yang satu itu masih saja mengingat pengalaman yang membuatnya trauma sampai saat ini.
Kendati sudah berkeluarga dan punya istri serta anak, Ruben Onsu sampai melakukan hal-hal yang bikin geleng-geleng kepala gegara trauma tersebut terus melekat kuat pada ingatan sang artis.
Lantas, apa sih trauma Ruben Onsu?
Dikutip Grid.ID dari video unggahan Youtube Armand Maulana, Jumat (23/7/2021), Ruben Onsu membeberkan pengalaman masa lalunya itu.
Semua bermula ketika Armand Maulana menanyakan sebuah pertanyaan kepada Ruben Onsu.
"Sekarang masih seneng ditemenin (BAB)?" tanya Armand Maulana.
Diberi pertanyaan soal BAB atau buang air besar, Ruben Onsu mengaku dirinya selalu minta ditemani ketika buang hajat.
Tak hanya itu, Ruben Onsu tak malu mengungkapkan ketakutannya ketika berada di kamar mandi.
"Ditemenin (BAB). Gue paling takut kamar mandi, sampai sekarang masih (ditemenin)," beber Ruben.
Saking takutnya, Sarwendah pun tak pernah absen untuk menemani Ruben Onsu saat berada di kamar mandi.
"Bini gue nemenin kalo pup, tanya bini gue. Bini gue sampai 'Hhh pup ya'," imbuh Ruben.
Bikin Armand Maulana heran, Ruben Onsu sampai menjelaskan momen ketika Sarwendah menemani dirinya yang sedang BAB di kamar mandi.
"Nih WC, nih wastafel, ya duduk aja situ kita ngobrol. Buka aja buka, yang mau lihat silakan, nggak ya udah lewat. Bini gue tuh gitu 'Flush flush'," tutur Ruben.
Ruben Onsu ternyata mempunyai pengalaman menyeramkan semasa kecil yang membuatnya trauma hingga sekarang.
"Dari kecil takut karena gue pernah melihat sesuatu di kamar mandi waktu kecil. Gue lagi mules nggak bisa ngapa-ngapain nggak bisa bergerak," jelas sang presenter.
Bahkan ketika berada di tempat umum, Ruben Onsu mewajibkan asistennya untuk menemaninya yang sedang BAB di toilet umum.
"Paling repot kalau di mall, jadi asisten gue nunggu di depan pintu harus nongolin kaki di situ," lanjut Ruben.
Bertahun-tahun hidup bersama trauma masa kecil, Ruben Onsu ingin menghilangkan hal tersebut lewat psikolog.
Hanya saja, Ruben Onsu membutuhkan waktu untuk mencari psikolog terbaik yang dapat menghilangkan traumanya tersebut.
"Ada sih satu orang (psikolog) kemarin gue browsing, bisa ngubah mindset kita gitu. Itu yang pengin gue rubah, nggak papa sih, tapi ya ngomongnya bingung juga berobatnya," pungkas Ruben Onsu.
(*)