Pasalnya, di sini ada teman kontrakan lain yang paling lama tinggal dan terkenal tidak ramah juga sedikit galak. Tak ingin terjadi hal yang tidak diinginkan, saya berniat menegur terlebih dahulu.
Saya bangkit dan menuju tangga. Entah mengapa saya berpikir, “Ishh biarlah. Dia pasti pandai menjawab saat kena tegur.”
Saya tak jadi naik, Saya pun masuk ke kamar dan beristirahat. Persis apa yang saya duga, keesokan paginya saat bersiap-siap untuk pergi bekerja, teman kontrakan yang galak turun dan masuk ke kamar.
Saya panggil Kak Ina.
“Kemarin apakah kamu mendengar orang berisik? Saya tidak bisa tidur.”
Saya menjawab - "Ada. Saya dengar."
Kak Ina menjawab - “Kamu tahu tidak, saya pergi ke ruangan itu. Kakak beradik itu yang ribut. Tapi saat saya mengetuk pintu tidak dibuka."
Saya belum sempat menjawab, Kak Ina kemudian pergi dan terlihat benar-benar marah.