Find Us On Social Media :

Sempat Viral Pasien Covid-19 Diseret dan Dipukuli Warga, Begini Kondisi Terkini Slamet yang Diduga Kabur dari Tempat Isolasi hingga Berusaha Tularkan Virus

By Mahdiyah, Minggu, 25 Juli 2021 | 14:27 WIB

Bupati Toba Poltak Sitorus mendatangi rumah sakit tempat Slamet dirawat.

Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah

Grid.ID - Belum lama ini, beredar video mengenai penganiayaan.

Dalam video tersebut terlihat seorang pria diikat, diseret dan dipukul oleh beberapa warga.

Kejadian tersebut terjadi di Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.

Selain itu, kejadian tersebut diketahui terjadi pada Kamis (22/7/2021) lalu.

Video itu pun sontak menjadi viral dan beredar di masyarakat luas.

Sedangkan, mengutip KOMPAS.com pada Minggu (25/7/2021), KOMBES Hadi Wahyudi, Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Utara menjelaskan bahwa Slamet sebenarnya kabur dari tempat isolasi.

Bahkan, Slamet sempat berusaha untuk menularkan virus melalui ludah.

Baca Juga: Pasangan Suami Istri Korban Penganiayaan Satpol PP Gowa Dipolisikan Gegara Kehamilannya Diduga Palsu, Begini Tanggapan sang Terlapor

"Dari keterangan yang didapat, korban diamankan warga karena kabur dari lokasi isolasinya di dalam hutan dan berusaha menularkan dengan cara meludahi tangannya dan mencoba untuk menyentuh warga," jelasnya.

Selain itu, ia juga menegaskan bahwa Slamet tidak dianiaya oleh warga melainkan sedang dalam upaya untuk diamankan.

"Bupati bilang bukan untuk kekerasan, hanya mengamankan, dan masyarakat desa juga sangat peduli dengan Pak Selamat Sianipar ini," sambungnya.

Sedangkan, mengutip Tribunnews.com pada Minggu (25/7/2021), Bupati Toba, Poltak Sitorus menjelaskan bahwa Slamet kini sudah dirawat di rumah sakit.

Ia menjelaskan bahwa Slamet membutuhkan penanganan khusus.

Bukan tanpa sebab, pasalnya, Slamet memiliki gejala depresi.

"Pasien tersebut perlu ditangani dengan perlakuan khusus karena ada gejala depresi," ujarnya.

Baca Juga: Cekcok Berujung Maut, Nyawa Seorang Pria di Makassar Melayang usai Dikeroyok Keluarganya

Sitorus juga menjelaskan bahwa Slamet kini ditempatkan pada kamar yang terpisah dengan pasien lain.

"Harus ditempatkan dalam satu kamar tersendiri, jadi tidak digabung dengan pasien Covid lain," jelasnya.

(*)