"Kami waktu itu mesin mati di tengah laut, dan itu kapal nelayan kecil, kata nahkodanya kalaupun kita terombang-ambing sampai Filipina."
"Beberapa ada yang pamitan, beberapa ada yang sudah mau mengecek kondisi anaknya di rumah, saya nangis itu, karena kita pakai smartphone gak ada yang bisa hubungin, sinyal gak ada," ucap Robby Purba, dikutip dari Youtube Trans 7 Official, Minggu (25/7/2021).
Secercah harapan pun datang saat mengetahui bahwa sang nahkoda memiliki ponsel jadul yang masih berjaringan GPRS.
Dengan ponsel jadul tersebut, para penumpang akhirnya bisa terhubung ke mercusuar dan diarahkan jalan pulang.
"Kebetulan nahkodanya punya handphone jadul kayak gini yang masih GPRS, kita terkoneksi dengan petugas yang di mercusuar pakai handphone ini."
"Itu mesin yang mati akhirnya bisa hidup, di laut Kalimantan itu, eh, iya kalau saya gak salah," paparnya.
Robby pun tak bisa melupakan jasa-jasa para kru televisi yang sudah merelakan nyawanya demi syuting acara.
"Detik itu saya sadari hidup kami itu tipis sekali antara hidup dan mati, jadi buat kru-kru tv semua saya salut," ucapnya lirih.
(*)