Bukan berasal dari keluarga berada, Eko Yuli menghabiskan masa kecilnya dengan menggembala kambing demi membantu kedua orang tuanya.
Ayahnya yang bernama Saman bekerja sebagai tukang becak, dan ibunya, Wastiah, banting tulang dengan menjual sayuran.
Eko kini telah menikah dengan seorang wanita bernama Masitah dan dikaruniai dua orang anak.
Bersama keluarga kecilnya, Eko tinggal di Kalimantan Timur.
Eko Yuli mulai menekuni olahraga lifter sejak remaja ketika melihat anak-anak berlatih angkat besi di sasana Yon Haryono.
Semenjak itulah Eko Yuli bergabung dengan klub Yon Haryono tersebut dan berkecimpung dalam ranah lifter.
Sebelum menjadi juara di Olimpiade Tokyo 2020, Eko Yuli sempat meraih prestasi gemilang sebagai lifter terbaik yang membawa pulang medali emas saat mengikuti Kejuaraan Dunia Junior 2007 di Santo Domingo, Republik Dominika.
Selanjutnya, Eko Yuli membawa pulang medali emas dalam ajang PON dan perunggu pada Olimpiade Beijing.
Di tahun 2011, Eko kembali mencetak medali emas di Universiade, China, dan meraih medali perunggu pada Olimpiade London di tahun 2012.
Masih berlanjut, Eko Yuli juga menyabet medali perak dalam ajang Olimpiade Rio 2016.
Pada Asian Games 2018 yang berlangsung di Jakarta-Palembang, Eko sukses menyumbang medali emas untuk kelima kalinya bagi Indonesia.