Find Us On Social Media :

Jangan Paksakan Diri Begadang Demi Pekerjaan Jika Tak Mau Koma hingga Alami Kematian, Begini Alarm Tubuh Ketika Minta Istirahat

By Rissa Indrasty, Senin, 26 Juli 2021 | 10:07 WIB

Ilustrasi begadang demi pekerjaan

Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa IndrastyGrid.ID - Orang-orang banyak menjadikan begadang sebagai rutinitas yang wajib dilakukan setiap hari.Padahal, begadang merupakan aktivitas yang berdampak sangat tidak baik bagi kesehatan tubuh.Beberapa kasus fatal sudah sering terjadi diakibatkan seseorang yang sering begadang.Salah satunya kasus seorang pria di Cina yang harus masuk rumah sakit dan mengalami koma karena begadang.

Dikutip Grid.ID melalui Intisari Online, Minggu (25/7/2021), pria 50 tahun bernama Xu ini terpaksa tidur di atas jam 12 malam dalam 10 hari berturut-turut karena harus menangani masalah penting perusahaannya.Namun, pada malam tanggal 16 Mei 2019, ia tiba-tiba pingsan dan koma hingga dilarikan ke rumah sakit.

Baca Juga: Sabet Medali Kedua Buat Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020, Intip Sosok Eko Yuli Irawan, Atlet Lifter Kebanggaan Tanah Air!Dokter menemukan Xu menderita perdarahan hebat di saluran pencernaannya, kondisi tersebut menyebabkan kehilangan darah yang serius, dengan kehilangan lebih dari 2.000 ml dalam tubuhnya.Selain itu, Xu juga menderita hipoksia (kekurangan oksigen mencapai jaringan) dan iskemia (pasokan darah yang tidak memadai ke organ atau bagian tubuh).Dokter berkata pendarahan yang terjadi pada Xu kemungkinan disebabkan oleh operasi usus yang pernah dijalaninya dulu.Dokter mengatakan bahwa stres dan begadang itu buruk bagi tubuh sehingga hal itu memungkinkan menyebabkan luka lamanya robek dan pecah, yang hampir merenggut nyawanya.

Efek fatal begadang juga dialami oleh seorang wanita muda asal Indonesia bernama Mita Diran, yang bekerja sebagai copywriter di salah satu perusahaan iklan.Perempuan yang terbilang muda itu meninggal dunia pada Minggu (15/12/2013) malam setelah bekerja tak kenal waktu. Oleh karena itu, sebaiknya jangan paksakan diri begadang karena bekerja dan kenali alarm tubuh yang meminta untuk beristirahat.

Baca Juga: Tega! Pasien Covid-19 yang Disarankan Isolasi Mandiri Justru Diikat, Diseret dan Dipukuli Warga hingga Depresi usai Diasingkan ke Hutan!Dikutip Grid.ID melalui Kompas.com, Minggu (25/7/2021), jika kita identifikasi, beberapa hal yang bisa mencetuskan terjadinya kelelahan antara lain kerja yang terus-menerus dalam beberapa hari terakhir, disertai kurang tidur bahkan tidak tidur, waktu kerja yang terus-menerus tanpa henti untuk mencapai deadline yang telah ditentukan.Apalagi untuk mencapai target kerja tersebut, mereka bekerja sampai larut malam sehingga kondisi ini dapat memperparah kelelahan yang terjadi.

Pola makan mereka juga umumnya tidak teratur. Kondisi ini semua akan memperburuk kelelahan yang terjadi.Gangguan pencernaan merupakan hal utama yang terjadi jika seseorang mengalami kelelahan.

Keluhan pencernaan yang timbul antara lain nafsu makan berkurang, di mana hal ini akan memperparah kondisi fisik yang sedang mengalami kelelahan tersebut. Seseorang yang mengalami kelelahan juga akan mengalami mual, bahkan muntah serta nyeri di ulu hati.Mereka yang mengalami kelelahan sebenarnya juga sudah tidak berkonsentrasi dan bekerja dengan baik. Selain itu, emosinya juga menjadi tinggi.

Mereka yang kurang tidur mudah mengalami vertigo (pusing tujuh keliling) atau migren (sakit kepala hanya satu sisi). Kecelakaan lalu lintas sering terjadi pada pengendara yang sedang mengalami kelelahan tersebut.

Baca Juga: Nahas, Niat Hati Cari Kesejukan di Malam Hari, Pria Ini Malah Regang Nyawa Gegara Nyalakan Kipas Angin, Kok Bisa?Berbagai penyakit kronis dapat menjadi kambuh jika seseorang mengalami kelelahan, antara lain sakit mag, gangguan kejiwaan, asma, kencing manis (diabetes mellitus), hipertensi, stroke, dan serangan jantung.

Kelelahan fisik dan psikis juga akan memperburuk daya tahan tubuh seseorang yang mengalami kelelahan tersebut.

Mereka akan mudah terkena infeksi virus, seperti virus flu, mudah terjadi infeksi usus berupa diare, mereka juga rentan terkena infeksi virus hepatitis, Deman thypoid, dan virus demam berdarah.Apabila sudah ditemukan adanya gangguan kesehatan, seperti mual, muntah, dan sakit kepala, serta nyeri dada, itu menjadi peringatan agar kita berhenti beraktivitas dan beristirahat.

Keluhan ini biasanya akan tertutupi jika kita mengonsumsi suplemen dan tentu ini akan membahayakan kesehatan kita.Makan dan minum juga harus tetap diperhatikan. Tetap memperhatikan waktu makan minimal setiap 6 jam.

Sebaiknya di sela waktu makan ada makanan yang dikonsumsi, terutama makanan yang sehat tidak mengandung cokelat, keju, berlemak, dan mengurangi goreng-gorengan.

Baca Juga: Kisah Misteri di Kosan, Wanita Ini Nyaris Pingsan Usai Tahu Fakta Tetangga Kontrakan yang Cekikikan Tengah MalamMinum air putih harus tetap dipertahankan sebanyak minimal 2 liter per hari. Lebih banyak mengonsumsi buah dan sayur-sayuran. Di antara waktu makan, baik juga untuk selalu mengonsumsi buah.

Kurangi rokok dan minuman bersoda. Minum kopi juga jangan berlebihan, maksimal 2 gelas sehari. Suplemen yang mengandung kafein sebaiknya dihindari karena sebenarnya yang dibutuhkan tubuh saat itu adalah istirahat.Dengan memperhatikan hal-hal ini dan mengantisipasi kemungkinan kelelahan yang terjadi serta dampak dari kelelahan tersebut, mudah-mudahan kita bisa selalu produktif untuk sesama

(*)