Laporan Wartawan Grid.ID, Daniel Ahmad
Grid.ID - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4, secara resmi telah diterapkan pemerintah mulai hari ini, Senin (27/7/2021) sampai 2 Agustus 2021.
Seperti telah diumumkan Presiden Jokowi Dodo, Minggu (25/7/2021) kemarin, kebijakan ini masih menunjukan kasus Covid-19 di Indonesia belum juga mereda.
Namun ternyata, lonjakan kasus Covid-19 tak hanya terjadi di Indonesia, namun beberapa negara di Asia Tenggara, salah satunya seperti Thailand.
Seperti diwartakan Tribunnews.com, rekor harian baru kasus Covid-19 di Thailand sampai menyentuh angka 14.575 infeksi pada Jumat (23/7/2021).
Peningkatan ini membuat pihak rumah sakit di Thailand kewalahan menerima pasien yang terpapar virus corona.
Tak hanya mengalami lonjakan kasus harian yang tinggi, ada pemandangan miris di jalanan kota Bangkok.
Beberapa pasien Covid-19 ditemukan tewas di jalan-jalan Kota Bangkok.
Mirisnya lagi jasad pasien Covid-19 itu tergelatak begitu saja dan ditutupi dengan kain putih.
Melihat kondisi ini, Perdana Menteri Thaliand, Prayut Cha-ocha menuntut para pejabat untuk menemukan cara mengatasi kondisi tersebut.
“Yang terpenting, kita harus memikirkan apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi jumlah orang terinfeksi yang menunggu ambulans di rumah atau di jalan-jalan,” kata Prayut, Kamis (22/7/2021), dikutip Channel News Asia.
“Gambar (kematian) ini tidak boleh dilihat lagi. Ini adalah tanggungjawab setiap instansi, tidak hanya Kementerian Kesehatan. Beberapa lembaga yang terlibat perlu mencari cara untuk membawa pasien ini ke rumahsakit lapangan,” ujarnya.
Jumlah orang yang ditemukan tewas di jalan dan rumah akibat Covid-19 di Kota Bangkok meningkat setiap harinya.
Tercatat hampir 4.000 pasien COVID-19 berada di unit perawatan intensif (ICU) pada Jumat, dengan rincian 900 menggunakan ventilator, ungkap Apisamai Srirangsan, wakil juru bicara Pusat Penanganan COVID-19 Thailand.
Sementara lebih dari 20.000 orang di wilayah Bangkok menunggu di tempat perawatan COVID-19, tidak termasuk lebih dari 2.500 orang yang melakukan isolasi mandiri di rumah atau lingkungan komunitas.
Di Bangkok saja, ada 70 orang yang masih menunggu mendapatkan perawatan di rumahsakit dalam kondisi kritis.
Masyarakat di negara tersebut juga melupakan amarahnya terhadap sang Perdana Menteri karena lambatnya peluncuran vaksin.
Diberitakan Kompas.com, diungkpakan baru 5 persen warga Thailand yang divaksinasi di tengah gelombang pandemi Covid-19 ini.
Sekarang, para ahli medis senior bahkan mengakui kerajaan Thailand terperangkap dalam gelombang infeksi terbaru Covid-19, di mana peluncuran vaksin berjalan lamban, dengan hanya sekitar 3,5 juta dari 70 juta penduduknya yang telah divaksinasi sepenuhnya sejauh ini.
Lonjakan kasus Covid-19 mengancam janji pemerintah untuk membuka kembali pembatasan aktivitas untuk turis pada Oktober, sehingga pengunjuk rasa kini kembali ke jalan-jalan di Bangkok.
Lebih dari 1.000 orang pada Minggu (18/7/2021) menentang lockdown yang berlaku hampir di semua daerah, dan perintah darurat yang melarang pertemuan 5 orang atau lebih.
Pengunjuk rasa menuntut pemerintah mengundurkan diri. (*)