Pengamatan dilakukan dengan cara melihat keadaan madu sesaat setelah mencapai dasar gelas.
Jika segera terjadi pencampuran, maka madu dianggap palsu.
Namun jika madu tidak langsung bercampur dengan air maka madu dianggap asli.
Sementara cara melakukan uji keruh adalah mencampur 30 ml sampel madu dengan 200 ml air di dalam gelas kaca bening, lalu aduk hingga tercampur merata.
Sampel yang telah dicampur dengan air kemudian diamati, apakah berwarna keruh atau tidak.
Letakkan kertas berwarna putih di belakang gelas agar lebih mudah diamati.
Bila warna larutan tersebut keruh, maka madu dianggap asli, tapi jika berwarna bening, maka madu dianggap palsu.
Selain dengan 3 cara uji itu, madu yang baik memiliki kadar air maksimal 22 persen.
Pengukuran kadar air madu dapat dilakukan menggunakan alat refraktometer dengan brix 50-100.
Di samping itu melansir NDTV Food, cara membedakan madu murni dan campuran atau oplosan bisa dengan membalurkan sedikit madu di ibu jari.
Madu murni memiliki tekstur kental dan lengket sehingga tak mudah menetes meskipun dibalurkan ke ibu jari.