Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Betrand Peto sempat bikin netizen geger akibat aksi nekat meminum ASI (Air Susu Ibu) milik Sarwendah tahun 2019 lalu.
Membela sang putra angkat, Ruben Onsu mengatakan Betrand Peto sedih lantaran tidak pernah merasakan minum ASI semasa kecil.
Ya, ketika melihat putri Ruben Onsu dan Sarwendah, Thania, minum ASI, Betrand Peto mengaku teringat masa kecilnya.
"Betrand hanya bilang, 'bahagia ya bun jadi Thania, dia minum air susu ibu'," kata Ruben seperti dikutip dari sajiansedap.ID
"'Kenapa emangnya?', 'Ya kakak waktu kecil minum teh manis’. Itu katanya Betrand," beber Ruben.
Enggan Betrand penasaran, Ruben lantas menawarkan sang putra angkat untuk mencoba ASI milik Sarwendah.
"'Kakak mau minum susu bunda?'. Kan ada susunya Wenda yang dipompa. Kita punya lemari yang khusus ASI, ya udah itu buat Betrand," ujar Ruben.
Setelah mencoba, Betrand pun jadi rutin minum pumpingan ASI dari Sarwendah.
"Jadi dia minum kalau pagi, kalau malem minum. Paling banyak dia dua sampe tiga kali minum ASI," ujar Ruben.
"Dia sendiri yang mau. Dia cuman pengen ngerasain minum ASI itu kayak apa," tandas presenter 37 tahun itu.
Sontak fakta soal Betrand minum ASI Sarwendah bikin heboh, ada yang pro dan kontra. Namun apakah sebenarnya remaja yang minum ASI itu berbahaya?
Melansir dari Nakita.ID, Dr. Ivander Utama, SpOG, mengungkapkan fakta jika ASI tak akan memiliki pengaruh apa pun untuk anak yang usianya sudah remaja.
"Yang jadi masalah di sini bahwa kalo bayi dengan usia di atas 6 bulan saja sudah tak terpenuhi kebutuhan gizinya dengan ASI, apalagi sudah berusia di atas 13 tahun," jelas Dr. Ivander.
"Oleh karena itu sebetulnya pemberian ASI di atas usia 13 tahun sebetulnya sudah tak dibutuhkan lagi dan tak memberikan manfaat apa pun," jelasnya.
Seorang psikolog, Intan Erlita, juga mengomentari soal Betrand meminum ASI Sarwendah.
"Kalo aku ngerasanya gini, oh bahwa dia diakuin sah sebagai anak oleh orang tua tersebut," ujar Intan.
Walau demikian, Intan tak menampik bahwa adanya kemunculan efek positif dari aksi minum ASI Sarwendah yang dilakukan Betrand.
"Efek psikis yang positifnya akhirnya dua-duanya (anak-ibu) merasa punya bonding sebagai seorang ibu dan anak."
"Akhirnya menganggap tak ada batasan antara si ibu dan anak. Harapan dari mereka adalah hubungan mereka selaiknya ibu kandung atau anak sepersusuan," jelasnya.
"Kita nggak bisa bilang bahwa ini (remaja minum ASI) menyebabkan psikisnya jangka panjang jadi negatif apa enggak. Kita nggak bisa nebak," tutupnya.
(*)