Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Beberapa waktu lalu, Tasya Kamila mengabarkan kondisi kesehatan sang suami, Randi Bachtiar.
Setelah beberapa bulan menjalani perawatan, Randi dinyatakan sembuh dari kanker kelenjar getah bening.
Untuk meningkatkan imunitasnya kembali, Tasya pun mengungkapkan menu makan yang wajib dikonsumsi Randi.
"Kalau untuk daging-daging gitu dia boleh satu minggu satu kilo, kalau untuk ikan itu bebas, putih telor dia disuruh," ungkap Tasya secara virtual, Sabtu (24/7/2021) yang dikutip dari Grid.ID.
Ibu dari satu anak ini juga menyebutkan bahwa sebetulnya daging dilarang untuk penyintas kanker.
Namun, karena Randi mengalami rendah imunitas, ia harus memenuhi kebutuhan protein hewani.
Selain itu, Tasya juga memaparkan makanan-makanan yang dilarang untuk dikonsumsi sang suami.
Di antaranya adalah makanan cepat saji atau fast food dan makanan yang mengandung zat karsinogenik.
"Kalau yang nggak boleh makanan yang mengandung karsinogen dan fast food kalau bisa dihindari," pungkasnya.
Zat karsinogenik sendiri adalah senyawa berbahaya yang diduga dapat memicu kanker.
Adapun beberapa makanan yang diduga mengandung zat karsinogenik, di antaranya adalah:
Daging olahan
Kebanyakan daging olahan adalah daging merah yang telah diolah seperti hot dog, sosis, kornet, dandeng.
Menurut penelitian di tahun 2018, metode yang digunakan untuk membuat daging olahan dan mengawetkan daging dapat membentuk zat kasinogenik.
Mengasapi atau membakar daging juga diketahui dapat menyebabkan karsinogenik hidrokarbon polisiklik aromatic (PAH).
Makanan yang digoreng
Makanan bertepung yang digoreng dengan suhu tinggi dapat membentuk senyawa akrilamida yang berbahaya.
Beberapa penelitian menemukan bahwa senyawa akrilamida ini bersifat karsinogenik yang dapat merusak DNA dan menyebabkan kematian sel.
Makanan yang terlalu matang
Makanan, terutama daging yang terlalu matang atau dalam suhu tinggi dapat menghasilkan zat karsinogenik.
Tak hanya itu, FDA Amerika juga mengungkapkan bahwa makanan yang terlalu matang seperti kentang dapat memicu terbentuknya akrilamida.
Produk susu
Studi menyebutkan bahwa produk susu seperti yogurt, susu, dan keju dapat meningkatkan risiko kanker prostat.
Hal ini lantaran produk susu dapat meningkatkan tingkat faktor pertumbuhan seperti insulin 1 (IGF-1) yang meningkatkan produksi sel kanker prostat.
Gula dan karbohidrat olahan
Seperti yang telah kita ketahui, mengonsumsi gula dan karbohidrat olahan dapat memicu penyakit diabetes tipe 2 dan obesitas.
Rupanya, kedua kondisi ini juga dapat meningatkan risiko kanker secara tidak langsung.
Pasalnya, diabetes dan obesitas dapat menyebabkan peradangan dan stress oksidatif dalam tubuh yang memicu kanker.
Alkohol
Ketika kita mengonsumsi alkohol, organ hati akan berusaha memecah alkohol menjadi salah satu senyawa karsinogenik yaitu asetaldehida.
Menurut penelitian, senyawa ini dapat menyebabkan kerusakan DNA dan memicu stress oksidatif dalam tubuh.
Senyawa ini juga akan mengganggu imunitas tubuh sehingga tubuh kesulitan menghilangkan sel pra-kanker dan sel kanker sendiri.
(*)