Find Us On Social Media :

Harga Sekilonya Tembus Rp 500 Ribu, Inilah Buah Ajaib Berkhasiat yang Mampu Atasi Beragam Penyakit, Jangan Sampai Salah! Begini Cara Mengolahnya!

By None, Rabu, 28 Juli 2021 | 05:04 WIB

Buah Ciplukan yang Dihargai Rp 500 Ribu Sekilo Kini Jadi Buruan, Inilah Segudang Khasiat Buah yang Dulu Tumbuh Liar di Pedesaan

Diduga yang berkenalan pertama kali dengan tanaman bawaan ini ialah orang Maluku (yang menyebutnya daun boba), dan Minahasa (yang menyebutnya leietokan), karena merekalah yang pertama kali dilanda penjajah Spanyol dari Filipina.

Dari Maluku, ada yang kemudian mengenalkannya ke Jakarta (sebagai cecenet), Jepara (sebagai ceplukan), Bali (keceplokan), dan Lombok (dededes).

Dari Jakarta baru diperkenalkan ke Sumatra Timur (sebagai leletop).

Jenis yang mula-mula datang ialah Physalis angulata dan Physalis minima, yang kemudian tumbuh merajalela sebagai gulma di ladang kering, kebun buah-buahan, di antara semak belukar, dan tepi jalan.

Bersama dengan itu dimasukkan pula sebagai tanaman hias Physalis peruviana dari daerah pegunungan Peru.

Berbeda dengan jenis angulata dan minima, ceplukan Peru ini berupa terna menahun yang bisa hidup lebih dari satu musim.

la mudah dibedakan dari jenis yang lain karena bunganya mencolok sekali lebih besar, dengan bintik-bintik cokelat tua.

Baca Juga: Dipandang Sebelah Mata, Buah Satu Ini Sekarang Punya Nilai Jual Tinggi dan Miliki Segudang Manfaat untuk Tubuh

Karena besarnya inilah ia di daerah Parahyangan disebut cecenet badak, dan cecenet gunung (karena hanya mau tumbuh di pegunungan).

Oleh orang Belanda pegunungan zaman dulu, buah itu selain dimakan segar juga dijadikan selai yang enak untuk mengisi roti bakar.

Physais peruviana kemudian ada yang dibawa oleh orang Belanda VOC ke Eropa, tapi tidak diakui sebagai ceplukan Peru, melainkan kaapse kruisbes (atau cape goosberry).

Mereka mengira bahwa tanaman ini hidup asli di Kaap de Goede Hoop (Tanjung Harapan) di ujung selatan Afrika, tempat mereka mendirikan benteng persinggahan dan pelabuhan istirahat bagi kapal kayu mereka yang hendak mengisi bahan makanan dan air tawar, guna perjalanan berikutnya.

Sampai sekarang jenis peruviana ini masih terkenal sebagai cape gooseberry. Dengan nama ini, buah asam manis itu kini juga jadi favorit orang Amerika.

Baca Juga: Dijual Seharga Rp 500 Ribu per Kg, Buah Ciplukan yang Dulu Liar Terbukti Punya Segudang Khasiat, Mulai dari Penetral Racun hingga Pereda Sakit Tenggorokan

Tapi mereka sendiri mampu menghasilkannya sebagai tanamah hortikultura rakyat di negeri mereka sendiri.

Penyelamat prajurit Romawi

Sebagai herba menahun, tanaman dari suku terung-terungan Solanaceae ini tumbuh tegak, bercabang cukup banyak, yang berambut pendek.

Kalau tumbuhnya terlalu subur, sering cabangnya tidak mampu menahan beban daun dan buahnya yang bergelantungan banyak sekali, sampai mudah patah.