Find Us On Social Media :

Stop Sekarang Juga! Ternyata Makan Buru-buru Bisa Jadi Petaka, Tubuh Akan Alami Gangguan Ini dalam Hitungan Menit Saja

By Devi Agustiana, Jumat, 30 Juli 2021 | 13:43 WIB

Kebiasaan makan buru-buru sangat tidak baik untuk kesehatan, di antaranya meningkatkan risiko diabetes.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Ada banyak keadaan yang mungkin membuat kita harus makan dengan cepat.

Misalnya karena takut terlambat bekerja, makan untuk melampiaskan stres, dan sebagainya.

Apa pun alasannya, ini bukanlah ide yang baik untuk kesehatan.

Bahaya makan terburu-buru ternyata jauh lebih mengerikan daripada yang dibayangkan.

Grid.ID telah melansir dari Times of India, inilah bahaya makan terburu-buru:

1. Sakit perut

Sejumlah faktor bisa memicu rasa sakit di perut, salah satunya adalah makan terlalu cepat.

Makan dengan cepat akan menyebabkan pencernaan yang buruk.

Baca Juga: Hentikan Sekarang Juga! Jika Kamu Masih Suka Makan Mie Instan Campur Nasi, Jangan Teruskan! Ini Bahaya yang Mengintai Jika Nekat

Hal ini karena potongan makanan yang besar dan dalam jumlah tinggi, akan membutuhkan pencernaan yang lebih efisien, sesuatu yang tidak disiapkan oleh tubuh.

Pada gilirannya, kondisi tersebut menyebabkan gas atau kembung sehingga kita sakit perut.

2. Kenaikan berat badan

Makan terlalu cepat akan mengganggu hormon yang mengatur nafsu makan dan rasa lapar.

Hormon-hormon ini bertanggung jawab untuk memberi sinyal rasa kenyang.

Nah, karena mereka terganggu, perasaan kenyang akan tertunda sehingga mendorong makan berlebihan.

3. Diabetes

Kerusakan paling parah akibat diabetes terjadi setelah makan, saat kadar gula darah tinggi.

Gula darah setiap orang meningkat setelah makan, tetapi semakin cepat makan, semakin cepat gula memasuki aliran darah.

Makan cepat secara teratur bisa meningkatkan gula darah, yang dapat menyebabkan diabetes.

Baca Juga: Sering Dilakukan Warga Se-Indonesia, Minum Teh Setelah Makan Justru Simpan Bahaya Mengerikan Buat Tubuh!

4. Penyakit jantung

Makan dengan cepat akan mengurangi metabolisme tubuh.

Otomatis kondisi tersebut dapat menurunkan kadar kolesterol baik dan meningkatkan kadar kolesterol jahat.

Lonjakan kolesterol jahat yang tiba-tiba akan meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung.

(*)