Find Us On Social Media :

Nyawa Pasha Ungu Sempat Terancam, Mental Suami Adelia Wilhelmina Drop Saat Menderita Penyakit Ini: Terpuruk Saya...

By Citra Widani, Jumat, 30 Juli 2021 | 13:00 WIB

Pasha Ungu dan Adelia Wilhelmina saat merayakan ulang tahun pernikahan keduanya yang ke-10.

Laporan wartawan Grid.ID, Citra Kharisma

Grid.ID - Pasha Ungu baru saja diuji.

Selama sekitar 2 minggu Pasha Ungu harus berjuang melawan virus Covid-19 yang hinggap di tubuhnya.

Bahkan, istri serta anggota keluarga Pasha Ungu yang lain juga terpapar lantaran sempat intens berinteraksi.

Awalnya, Pasha merasa cukup bingung mengapa dirinya bisa terpapar Covid-19.

Padahal saat dirinya masih menjabat sebagai Wakil Wali Kota Palu, Pasha mengaku bahwa dirinya justru sering bertugas untuk meninjau pasien Covid-19, namun tak pernah dinyatakan positif.

"Tahun terakhir masa jabatan saya, kami juga masih ngurus Covid di sana (Palu)."

"Bisa dikatakan seharusnya kalau saya kena mustinya di sana karena intensitas pertemuan dengan masyarakat yang terdampak itu kan cukup sering," ucapnya, dikutip dari Youtube Indosiar, Jumat (30/7/2021).

Suami Adelia Wilhelmina itu akhirnya menyadari bahwa pola hidupnya belakangan ini cukup berantakan.

Baca Juga: Sanggup Pikat Hati Pasha Ungu Usai Bercerai dari Okie Agustina, Ternyata Begini Wajah Asli Adelia Wilhelmina Tanpa MakeUp, Bak Langit dan Bumi dengan Biasanya?

Dengan aktivitas yang cukup padat, Pasha tak tidur dan makan secara teratur.

Hal tersebut membuat kondisi tubuhnya drop dan mudah bagi virus Covid-19 untuk masuk.

"Di sini (Jakarta) mungkin karena kemarin aktivitas cukup tinggi, kegiatan pagi sampai malam, tidur juga mungkin kurang, makan juga gak sesuai sama kebutuhan badan, istilahnya lagi drop, ya udah kena," sambungnya.

Vokalis band Ungu itu mengaku sempat terpuruk, apalagi saat mengetahui angka kematian Covid-19 yang cukup tinggi.

Mentalnya pun sempat drop karena karena nyawanya ikut terancam.

"Berita kematian tentang Covid itu kan banyak sekali ya,Ya Allah gimana ini, sempat psikisnya kena saya, drop, terpuruk juga saya," imbuhnya.

Di sisi lain, Pasha dan keluarga sangat bersyukur lantaran tak merasakan gejala yang begitu berarti seperti sesak napas.

Dengan cobaan ini, Pasha memetik pelajaran bahwasanya kebebasan dan kesehatan adalah sesuatu yang tak ternilai harganya.

"Alhamdulillah saya gak sampai merasakan yang orang dengar di luar sana sampai sesak napas, saturasi di bawah 95 dan sebagainya."

"Jadi di rumah ya kita olahraga-olahraga kecil, ya makan, pagi, siang, malam jamnya yang benar. Bebas itu kan sesuatu yang mahal, jadi kita harus kembali bersyukur," tandasnya.

(*)