Find Us On Social Media :

Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Salurkan 950 Paket Bantuan Bagi Warga Terdampak Pandemi Covid-19 di Jawa Tengah dan DIY

By Grid, Sabtu, 31 Juli 2021 | 09:05 WIB

Forum Komunikasi Daerah Kompas Gramedia wilayah Semarang menyalurkan 300 paket bantuan kebutuhan pokok dari Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) kepada warga di kawasan Gunung Brintik, Kelurahan Randusari, Kecamatan Semarang Selatan, Jawa Tengah, Kamis (29/7/2021). Bantuan dari pembaca harian Kompas tersebut diharapkan meringankan beban warga, terutama kalangan miskin yang terdampak pandemi Covid-19.

Grid.IDYayasan Dana Kemanusiaan Kompas menyalurkan 950 paket bantuan bagi warga terdampak pandemi Covid-19 di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Paket bantuan ini dari pembaca harian Kompas yang diharapkan meringankan beban warga, terutama dari kalangan ekonomi lemah, untuk bertahan dalam kondisi sulit.

Di Kota Semarang, 300 paket kebutuhan pokok disalurkan kepada warga di sekitar kawasan Tempat Pemakaman Umum Bergota, Kelurahan Randusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kamis (29/7/2021).

Paket bantuan terdiri dari beras, gula pasir, minyak goreng, mi instan, teh celup, tepung bumbu, dan masker.

Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Ketua Forum Komunikasi Daerah (FKD) Kompas-Gramedia Agung Prabowo dan Kepala Biro Jawa Tengah-DIY Harian Kompas Gregorius Magnus Finesso.

Agung menjelaskan, sebelum penyaluran bantuan, pihaknya sengaja melakukan survei untuk menentukan target penerima bantuan dari Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) tersebut.

Baca Juga: Netizen Twitter Bagikan Pesan Kocak untuk Tri Rismaharini yang Baru Menjabat Sebagai Mensos

Dari survei itu, diputuskan bantuan diserahkan kepada warga di kawasan Gunung Brintik, di sekitar TPU Bergota.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang, tingkat pendidikan penduduk di kawasan Gunung Brintik didominasi lulusan SMA.

Bahkan, masih banyak warga yang tidak lulus SD.

Meski sudah ada upaya penataan kawasan melalui program Kampung Pelangi, daerah Gunung Brintik hingga kini masih menjadi salah satu titik kampung kumuh dan kantong kemiskinan di Semarang.

Gregorius mengatakan, hampir semua warga di sekitar Gunung Brintik berasal dari kalangan miskin.