”Pekerjaan mereka serabutan. Ada kuli, tukang sampah, hingga penjual bunga. Sebagian bahkan hanya mengandalkan sedekah dari para peziarah yang datang ke makam,” ujarnya.
Gregorius juga menambahkan, Bantuan pembaca harian Kompas ini, diharapkan bisa meringankan beban warga di kawasan Gunung Brintik, yang merupakan salah satu kantong warga miskin Kota Semarang.
Baca Juga: Disebut Kecipratan Rp150 Juta Hasil Penggelapan Dana Bansos, Cita Citata Sudah Punya Firasat
Terlebih, di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, dengan berbagai macam kebijakan pembatasan aktivitas, kalangan masyarakat yang mengandalkan pendapatan harian, seperti warga di Gunung Brintik, dipastikan sangat terdampak.
Penyaluran bantuan dari DKK tersebut dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Bantuan dipusatkan di rumah empat ketua RT, yakni RT 007, 008, 009, dan 010 di RW 003 Kelurahan Randusari.
Selanjutnya, warga yang sudah tercatat sebagai penerima bantuan akan mengambil paket tersebut ke rumah ketua RT bersangkutan agar tidak terjadinya kerumuman.
Niken (52), salah satu warga RT 007 RW 003, sangat berterima kasih atas bantuan tersebut.
Ia mengaku, warga di Gunung Brintik semakin terpukul ekonominya selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
”Kami tidak bisa cari uang. Ke mana-mana susah. Yang dagang, jualannya sepi. Bahkan, kemarin sempat tidak boleh. Jadi, kami sangat terbantu dengan bantuan ini,” tuturnya.
Ketua RT 008 RW 003 Joko mengungkapkan, bantuan tersebut sangat disyukuri warga di tengah kondisi yang sangat sulit akibat kebijakan PPKM.