Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Kebijakan untuk membatasi mobilitas selama pandemi membuat orang terbiasa untuk belanja secara online.
Meski belanja online dianggap lebih praktis dan hemat, kebiasaan ini memunculkan fenomena implusive buying.
Menurut seorang perencana keuangan, Andy Nugroho, impulsive buying adalah perilaku membelanjakan uang tanpa ada perencanaan.
Artinya, perilaku ini dilakukan secara tiba-tiba dan mendadak karena kondisi dan keadaan tertentu.
Misalnya adalah ketika kita sedang membuka sosial media lalu melihat sebuah barang yang kemudian membuat kita membelinya secara online.
Atau bisa jadi ketika kita sedang membuka e-commerce dan melihat barang yang sedang diskon lalu langsung membelinya, padahal barang tersebut tidak dibutuhkan.
Nah, jika kebiasaan ini sering terjadi, tentunya ini akan berimbas pada kondisi keuangan.
Baca Juga: Rawan Terjadi Penipuan, Daniel Mananta Berikan Tips Belanja Online yang Aman di Instagram
Lantas, bagaimana cara mengatasi impulsive buying? Simak penjelasannya yang dikutip dari Kompas.com dan Tribunnews.com.
Membuat estimasi budget keuangan
Selalu biasakan diri untuk membuat budget keuangan agar pendapatan yang masuk dapat dialokasikan dengan baik.
Misalnya adalah memisahkan kebutuhan pokok seperti tagihan listrik, cicilan kredit, hingga uang sekolah dengan kebutuhan konsumtif seperti membeli baju dan aksesoris.
Setelah menentukan budget untuk kebutuhan pokok, menabung, dan investasi, baru sisanya bisa dialokasikan ke kebutuhan lainnya.
Taruh uang di tempat yang aman
Menyimpan uang di bank memang lebih aman, namun pastikan rekening tidak tersambung dengan mobile banking.
Dengan begitu, kamu tidak dapat mengakses uang dengan mudah untuk membelanjakan uang tersebut.
Membawa uang secukupnya
Jika kamu belanja di luar, cobalah untuk membawa uang cash secukupnya dan tinggalkan kartu debit serta kredit.
Cara ini juga dapat menjadi alternatif supaya terhindar dari kebiasaan impulsive buying saat belanja di luar.
Hindari mengikuti online shop
Untuk mengontrol kebiasaan impulsive buying, cobalah untuk tidak mengikuti online shop di sosial media.
Dengan cara ini, kamu tidak akan melihat unggahannya di sosial media yang dapat menarik minat beli.
Batasi akses e-commerce
Selain itu, cobalah untuk membatasi mengakses e-commerce yang menjadi pendorong kebiasaan impulsive buying.
Biasakan diri untuk mengakses e-commerce ketika hendak membeli kebutuhan yang benar-benar diperlukan saja. (*)