Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Tak banyak yang mengetahui kesulitan Rianti Cartwright selama fase MPASI anak pertamanya, Cara Rose.
Seperti orangtua pada umumnya, Rianti mengaku sempat kebingungan saat Cara Rose melakukan gerakan tutup mulut alias GTM.
Segala cara dilakukan aktris berusia 37 tahun itu, tapi Cara Rose yang saat itu berusia 10 bulan tetap tidak mau makan.
“Di usia 10 bulan Cara Rose GTM total dan hanya mau makan (dengan tangan) sendiri,” tulis Rianti yang dikutip dari Instagram @riantic.
Walau sempat khawatir, pada akhirnya, Rianti terpaksa menerapkan metode BLW atau Baby Led Weaning pada buah hatinya.
“So, ini BLW karena situasi, bukan karena rencana. Aku juga masih degdegan dan belajar. Walaupun pelan-pelan aku mulai mendapatkan kepercayaan diri,” lanjut Rianti.
Selama menerapkan metode BLW, Cara Rose pun terlihat menikmati waktu makannya karena bisa menyentuh dan menyuap makanannya sendiri.
Melansir Idai.co.id via Kompas.com, metode BLW sendiri merupakan metode memperkenalkan MPASI dengan membiarkan bayi memilih sendiri semua makanannya.
Rapley dan Markett, orang yang pertama kali menemukan metode BLW, menyarankan agar bayi memegang makanannya sendiri.
Orangtua akan menawarkan beberapa pilihan makanan dan mempercayakan bayi untuk menentukan makanan apa yang akan mereka makan, berapa banyak, dan seberapa cepat menghabiskannya.
Tentunya, metode ini menuai pro dan kontra karena adanya kemunginan bayi tersedak oleh makanannya sendiri.
Nah, untuk mengurangi risiko bayi tersedak, penting untuk memastikan faktor kesiapan bayi.
Menurut seorang dokter anak, dr. Juliawaty Salim, Sp.A, usia bayi yang tepat untuk menerapkan metode BLW ini adalah 9 bulan.
"Dari segi usianya, usia itu dengan usia 9 bulan ke atas dimana kemampuan oromotor anak sudah lebih baik," ujar dr. Juli.
Adapun yang dimaksud kemampuan oromotor adalah keterampilan dasar untuk makan yang mencakup rahang, gigi, lidah, dan lainnya.
Dalam menyajikan makanan, sebaiknya berikan makanan dalam bentuk padat menyerupai finger food atau seukuran jari orang dewasa.
Pastikan tekstur makanan lembut agar dapat mudah hancur di mulut bayi dan mudah untuk dikunyah anak.
Selain itu, orangtua harus selalu mendampingi saat makan dan memastikan bayi berada dalam posisi duduk tegak selama proses makan. (*)