"Foroughi yang berusia 41 tahun adalah anggota lama sebuah organisasi teroris hingga kini," katanya dalam sebuah pernyataan.
"IRGC memiliki sejarah kekerasan dan pembunuhan tidak hanya terhadap orang-orang Iran dan pengunjuk rasa di sana."
"Tetapi juga orang-orang yang tidak bersalah di Suriah, Irak dan Lebanon. Ini adalah organisasi teroris asing yang ditunjuk oleh Amerika Serikat."
"Kami menyerukan penyelidikan segera oleh IOC, dan sampai penyelidikan selesai, penangguhan penghargaan medali apa pun," imbuhnya.
Sampai saat ini, Foroughi belum memberikan komentar apa pun terkait kritikan yang ditujukan padanya.
Mengutip The Guardian, Foroughi tercatat pernah bertugas di Suriah sebagai perawat antara 2013 dan 2015.
Dalam sebuah wawancara, ia mengaku pertama kali mencoba menembak dengan pistol di sebuah aula yang terletak di bawah gedung rumah sakit tempatnya bekerja sebagai perawat.
Foroughi belum pernah melihat pistol sebelumnya, tetapi setelah diinstruksikan cara penggunaannya, mampu mencetak sekitar 85 poin dari 10 tembakan.
(*)