Untuk mencapai target 10.000 km jauhnya, rudal balistik antarbenua menggunakan sistem panduan inersia.
Sistem ini mengandalkan giroskop canggih untuk melacak pergerakan, posisi, dan postur roket tanpa adanya sinyal satelit.
Giroskop bekerja sangat akurat, tetapi sebesar roket.
CASC mengatakan bahwa para ilmuwan luar angkasa telah menghabiskan lebih dari satu tahun untuk mengubah teknologi ini dan mengurangi berat giroskop menjadi hanya beberapa kilogram.
Sehingga para atlet dapat memakainya di bahu dan sendi mereka tanpa mengganggu gerakan mereka.
Perangkat ini memungkinkan para ilmuwan untuk secara akurat menghitung resistensi yang diciptakan oleh gerakan yang berbeda, sehingga menemukan solusi untuk membantu atlet menyesuaikan teknik dan mengubah postur.
Tim pendayung China yang meraih emas di Olimpiade Tokyo juga menggunakan selang udara saat latihan.
(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul, "Tak Heran Atlet China Ini Mudah Saja Dapatkan Medali Emas di Olimpiade, Rupanya Atlet China Gunakan Teknologi Rudal Militer Ruang Angkasa Ini Untuk Latihan"