Laporan Wartawan Grid.ID, Anggita Nasution
Grid.ID - Mohammad Kautsar alias Uki eks Noah baru-baru ini menjadi sorotan publik.
Hal itu lantaran ia berpendapat jika musik itu haram dan membuka pintu maksiat.
Memang, Uki keluar dari Noah pada tahun 2019 karena ingin hijrah dan lepas dari dunia musik.
Sehabis hijrah, dirinya langsung berpendapat jika musik itu haram.
Pendapat Uki itu menuai pro dan kontra.
Banyak ulama yang berpendapat lain dari yang dilontarkan Uki, salah satunya adalah Ustaz Solmed.
Ustaz Solmed mengatakan jika musik itu haram tergantung dari diri masing-masing.
Baca Juga: Uki eks NOAH Sebut Musik Haram, Ustaz Zacky Mirza: Yang Hijrah Jadikan Musik Sebagai Dakwah
Sebab, masing-masing orang boleh saja berpendapat jika musik itu haram atau tidak.
Karena pastinya orang berpendapat dengan dasar dalil yang mereka yakini dan pendapat itu kelak akan dipertanggungjawabkan.
"Itu semua memiliki dasar dan dalil masing masing sehingga harus saling menghargai dan menghormati. Ada yang mengatakan bahwa musik itu sesuatu yang mubah boleh-boleh saja."
"Ada yang mengatakan bahwa musik itu haram mutlak. Ada yang mengatakan musik itu haram tapi dengan catatan," tutur Ustaz Solmed saat dihubungi awak media baru-baru ini.
"Sehingga perkara nyanyian, musik itu tidak bisa menjadi perkara yang hitam putih. 'Pendapat ini yang paling benar, pendapat ini salah'. Nah itu tidak bisa, semua kembali kepada siapa yang diikuti, ulama mana yang menjadi pegangan, dan intinya semua pendapat memiliki dasar, memiliki dalil yang bisa dipertanggungjawabkan."
"Baik yang menyampaikan musik itu boleh, maupun musik itu sesuatu yang diharamkan," jelasnya.
Ustaz Solmed pun menjelaskan musik itu bisa dikatakan haram jika mengandung lirik yang tidak baik.
Misalnya, mengandung dosa dan maksiat.
Tapi semua itu bukan salah musiknya, melainkan liriknya.
"Ulama kemudian memberikan beberapa poin, di antaranya musik atau lagu atau nyanyian apa sih yang kemudian dilarang? Di antaranya yang pertama yang mengandung lirik-lirik yang bisa mengajak seseorang kepada dosa gitu kan," lanjut Ustaz Solmed.
"Atau kemudian lirik lirik yang bisa membuat orang keluar dari agama, atau kemudian penampilan penyanyinya yang bisa mengumbar syahwat," jelasnya.
"Tapi bukan musiknya yang salah gitu. Bukan nyanyiannya yang salah. Tergantung poin mana nih yang mau dikupas."
"Ada poin yang berkaitan dengan liriknya, ada poin yang berkaitan dengan penampilannya, ada poin yang berkaitan dengan pendengarnya. Begitu dia dengar musik, tiba-tiba dia lalai, lalu kemudian dia meninggalkan solat."
"Maka bukan juga musiknya yang salah, tapi memang orangnya yang tidak bisa memahami untuk membagi waktu kapan dia harus merileksasi pikirannya dengan musik, dan kapan dia harus menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim."
Baca Juga: Tak Mau Lagi Berurusan dengan Dunia Musik, Uki eks Noah Sebut Musik Itu Masuknya Pintu Maksiat!
"Nah jadi ada banyak poin yang bisa dilihat dan kemudian menjadi petunjuk hukum," imbuhnya.
Ustaz Solmed tak memungkiri jika ada sahabat Nabi yang sangat suka dengan musik salah satunya, Abdullah bin Ja'far.
"Bahkan beberapa sahabat Nabi ya banyak menghalalkan musik. Ada Abdullah bin Jafar misalnya dan lain-lain. Maka pada prinsipnya kita harus saling menghormati, saling menghargai setiap perbedaan," ucapnya.
(*)