"Karena kalau vitamin D rendah, dalam kehamilan itu, terutama pada dekat-dekat akhir, trimester akhir, itu sering terjadi eklamsia, preeklamsia, tensinya naik, kadang-kadang tidak selamat loh ibunya," jelas dokter Henry.
"Bahkan ada kejadian gitu, itu kan krisis, kadang-kadang bayinya bisa diselamatkan, ibunya tidak selamat, itu satu," imbuhnya.
Selain itu, dampak dari rendahnya vitamin D juga bisa menyebabkan penyakit gula atau diabet.
Dokter Henry Suhendra juga menjelaskan pada Nagita Slavina, jika vitamin D rendah, besar kemungkinan ia harus dioperasi saat menjalani persalinan.
Hal itu pun juga bisa menyebabkan berat badan bayinya rendah yang berimbas pada pertumbuhan tulang sang bayi.
"Kemungkinan karena vitamin D lo rendah, lo nggak ada kekuatan otot untuk kejang dan sebagainya, jadi lebih besar angka kemungkinan lo mesti operasi," kata Henry Suhendra.
"Nah ini untuk anaknya sendiri, kalo lo rendah vitamin D, itu nanti lahir berat badan bayi rendah, nanti pertumbuhan tulangnya nggak bagus," jelasnya
Oleh karena itu, dokter Henry Suhendra menegaskan bahwa vitamin D yang dikonsumsi ibu hamil semata-mata demi kesehatan janin yang dikandungnya.
(*)