Find Us On Social Media :

Ibunda Irwansyah Meninggal Dunia, Sempat Kritis Hingga Memerlukan Donor Plasma Konvalesen, Seberapa Efektif Terapi Ini?

By Ragillita Desyaningrum, Jumat, 6 Agustus 2021 | 15:50 WIB

Setelah berjuang melawan Covid-19, Ibu Irwansyah meninggal dunia pada Rabu (4/8/2021).

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Kabar duka datang dari Irwansyah, aktor sekaligus suami dari Zaskia Sungkar.

Dikabarkan bahwa Herlianah, Ibunda Irwansyah meninggal dunia pada Rabu (4/8/2021).

Hal ini disampaikan oleh Zaskia Sungkar melalui sebuah unggahan di Instagram @zaskiasungkar15.

Kumpul di surga Insyaallah ya Ma. Alaahumagfir laha warham ha wa'afi ha wa’fu anha," tulis Zaskia.

Sebelumnya diketahui bahwa kondisi sang Ibu sempat kritis akibat terinfeksi Covid-19.

Bahkan, ibunda Irwansyah sempat membutuhkan donor plasma konvalesen karena kondisinya yang semakin menurun.

Walaupun sang Ibunda berhasil mendapatkan donor plasma, rupanya terapi ini tidak cukup untuk membuat Ibu Irwansyah cukup kuat melawan Covid-19.

 Baca Juga: Innalillahi wa Innaillahihi Rojiun, Ibunda Irwansyah Meninggal Usai Berjuang Melawan Covid-19, Begini Kondisi Terakhirnya

Melansir Kompas.com, Juru Bicara Satgas Covid-19 RS UNS Solo, dr Tonang Dwi Ardyanto, plasma konvalesen dikernal sebagai sebuah metode terapi.

Terapi ini memiliki pemahaman bahwa seorang penyintas yang terinfeksi Covid-19 akan membentuk antibodi di tubuhnya setelah sembuh.

Antibodi ini kemudian akan disimpan di dalam plasma darah dan bisa didonorkan ke pasien Covid-19 yang kritis.

Harapannya tentu saja agar antibodi yang ditransferkan ke tubuh pasien kritis dapat melawan infeksi akibat Covid-19.

Meski begitu, menurut Dr. Monica, Sp.An, KIC, M.SI, MM, MARS, ada banyak penelitian dengan hasil yang berbeda terkait terapi plasma konvalensen.

Artinya, ada yang memberikan hasil mendukung, namun ada juga yang memberikan hasil sebaliknya.

Dr. Monica juga menjelaskan bahwa sebenarnya ada beberapa faktor utama yang menentukan keberhasilan terapi plasma konvalensen.

 Baca Juga: Nyesel Baru Tahu Sekarang, Donor Plasma Konvalesen Ternyata Boleh Dilakukan 2 Kali dalam Sebulan, Yuk Simak Sejarahnya!

Faktor tersebut di antaranya adalah dosis, kadar antibodi, dan waktu pemberian terapi plasma konvalesen.

“Oleh sebab itu pemberian sedini mungkin terutama pada pasien dengan komorbid dapat memberikan hasil yang lebih baik,” jelas Dr. Monica yang dikutip dari Kontan.co.id.

Penting untuk diketahui bahwa tidak semua pasien Covid-19 dapat menerima terapi plasma konvalesen.

Terapi ini hanya direkomendasikan untuk pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit dengan gejala sedang hingga berat.

Adapun kriteria orang yang dapat mendonorkan plasma konvalensen di antaranya adalah:

- Usia 18-60 tahun

- Berat badan ≥ 55kg

- Diutamakan pria, apabila perempuan belum pernah hamil

- Pernah terkonfirmasi Covid-19 dengan surat keterangan sembuh dari dokter yang merawat

- Bebas keluhan minimal 14 hari

- Tidak menerima transfusi darah selama 6 bulan terakhir

- Lebih diutamakan yang pernah mendonorkan darah (*)