Laporan wartawan Grid.ID, Citra KharismaGrid.ID - Greysia Polii dan Apriyani Rahayu mengaku sempat menghadapi momen krusial di final Olimpiade Tokyo 2020.Meski bermain lihai seakan tanpa beban, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu akhirnya dapat menyumbangkan medali emas pertama untuk Indonesia.Padahal, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu adalah sektor ganda putri yang tidak berstatus sebagai pemain unggulan.Keahlian mereka kembali diuji saat harus berhadapan dengan ganda putri no.3 dunia, Chen Qingchen/Jia Yi Fan di final.Sebagaimana diketahui bahwa Greysia/Apriyani menang straight game 21-19, 21-15 dalam 55 menit.Greysia mengaku bahwa pertandingan babak pertama membuatnya dan Apriyani cukup tertekan.
Baca Juga: Sampai Bingung Mengungkapkan Rasa Syukurnya, Apriyani Rahayu Beberkan Perasaan Bahagianya Usai Menangkan Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020Bagaimana tidak? Mereka sempat memimpin poin cukup jauh dari pasangan lawan.Namun, Chen Qingchen/Jia Yi Fan justru bisa membalap mereka hingga mendapatkan poin 19.
"Pada gim pertama di mana ketika kami leading, terus dikejar sampai poin mereka mendekati 19," kata Greysia Polii, dikutip dari Kompas.com, Jumat (6/8/2021).Kejadian inilah yang menjadi salah satu momen krusial untuk Greysia/Apriyani.Pasalnya, mereka sempat berada di posisi serupa dan mengaku masih cukup trauma menghadapinya.Ketegangan di babak pertama akhirnya terlewati saat bola lawan keluar garis."Yang membuat itu menjadi momen krusial adalah trauma. Kami pernah ada di posisi seperti itu, sudah unggul kemudian terkejar. Saat itu saya dan Apri sudah tidak berpikir yang macam-macam."
Baca Juga: Greysia Polii Dikabarkan Akan Segera Gantung Raket Usai Sabet Medali di Olimpiade Tokyo 2020, Pihak PB Jaya Beberkan 3 Kandidat Calon Pasangan Apriyani Rahayu"Kami hanya berusaha bagaimana keluar dari tekanan mereka. Pada saat kami leading 20-19, bola pengembalian kami sebenarnya tanggung. Akan tetapi, pukulan Chen Qingchen bisa out," ujar Greysia.Perlu diketahui bahwa Chen Qingchen/Jia Yi Fan dilaporkan oleh Asosiasi Bulu Tangkis Korea (BAK) ke BWF (Badminton World Federation).Melansir Bolasport.com, bahwa ganda China tersebut terdengar mengucapkan umpatan kasar 'Wo Cao' berkali-kali saat timnya berhasil kalah dari ganda Korea Selatan Kim So-yeong/Kong Hee-yong di babak pertama.
(*)