"Kok Taufik bisa bicara ke sana itu dasarnya politik anggaran atau aturan" tanya suami Ashanty.
"Anggaran buat olahraga nggak seberapa, negara besar loh," jawab Taufik.
Ayah mertua Atta Halilintar itu pun penasaran dengan anggaran yang harusnya diberikan di bidang olahraga.
"Idealnya berapa?" tanya Anang.
"Idealnya kalau buat bulutangkis aja setahun itu 80-100 (juta) sendiri. PBSI ada anggaran habisnya sekian, pemerintah nyumbang berapa sih," jawab Taufik.
Anang kembali penasaran dengan besaran bantuan pemerintah untuk mendukung bidang olahraga Indonesia.
"Dari APBN, kemenpora dikasih berapa sih?" tanya Anang.
"10-20% ada kali sekarang," jawab Taufik.
Tak hanya menyentil soal anggaran yang kurang diberikan untuk para atletik.
Taufik juga menyinggung soal euforia kemenangan atlet bulutangkis yang tak sebanding dengan pemberian negara untuk para atlet menuju kemenangannya.
Mantan atlet bulutangkis yang menggantungkan raket pada tahun 2012 lalu memberikan beberapa saran.
"Agar perhatiannya agak lebih aja ke olahraga. Kalau lagi juara kayak gini euforia, tapi kan sebelum menjadi (juara) itu nggak gampang. Butuh proses yang lama." terangnya.
Taufik pun meminta agar cabang olahraga (cabor) bulutangkis mendapat perhatian lebih.
"Saya minta bulutangkis jadi prioritas tergantung pertandingannya ya. Bukan mengecilkan cabang olahraga yang lain, tapi medali (emas) ini selalu dari bulutangkis, medali yang lain selalu dari angkat besi. Jadi nggak semua disamaratakan," pungkasnya.
(*)