Find Us On Social Media :

Gegara Perkara Sepele Ini, Pelatih Pentathlon Modern Jerman Didiskualifikasi dari Olimpiade Tokyo 2020 Usai kepergok Meninju Kuda

By Citra Widani, Minggu, 8 Agustus 2021 | 09:00 WIB

Annika Schleu dan kudanya

Laporan wartawan Grid.ID, Citra KharismaGrid.ID - Pelatih pentathlon modern asal Jerman, Kim Raisner didiskualifikasi dari kompetisi regu putra Olimpiade Tokyo 2020.Kim Raisner didiskualifikasi sebagai pelatih karena telah meninju kuda anak didiknya, Annika Schleu karena tak mau melompat di babak 'jumping'.Sebagaimana diketahui bahwa cabang olahraga pentathlon modern di Olimpiade Tokyo 2020 tidak diperbolehkan menggunakan kudanya sendiri untuk melompat.Mereka mendapatkan kuda secara random dan dipersilahkan untuk melakukan pemanasan selama 20 menit.Awalnya Schleu berhasil unggul dengan menduduki posisi teratas.Namun, saat hendak memasuki babak 'jumping', kuda yang ditumpangi Schlue menunjukan gelagat yang aneh.Kuda yang diberi nama Saint Boy itu menolak untuk melompat dan hanya membawa Schleu berputar-putar di tempat.Schleu yang panik, tak mampu menahan air matanya lagi.Ia menangis mendekati pelatihnya, Kim Raisner yang saat itu berdiri di luar arena.

Baca Juga: Taufik Hidayat Kritik Keras Euforia Olimpiade Tokyo 2020 Usai Indonesia Sabet 1 Emas hingga Minta Pemerintah Segera Lakukan Hal Ini: Jangan Disamaratakan!

Raisner lantas meneriaki Schleu untuk memukul kuda dengan tongkat yang digenggamnya.Schlue pun kembali memukul Saint Boy lebih kencang setelah kembali diperintah oleh Raisner."Benar-benar pukul, pukul!" teriak Raisner, dikutip dari The Globe and Mail.com, Sabtu (7/8/2021).Tak hanya itu, Raisner juga kedapatan meninju bagian kaki atas Saint boy dengan cukup keras.Menanggapi hal tersebut, Federasi Pentathlon Modern (UIPM) dan Ketua Tim Olimpiade Jerman Jerman Alfons Hoermann mengutuk keras perbuatan Raisner.Pihaknya pun memutuskan untuk mendiskualifikasi Raisner dari perlombaan pentathlon putra yang diadakan Sabtu (7/8/2021).“Kami semua sepakat bahwa pelatih tidak akan berada di kompetisi pada hari Sabtu,” ucap Hoermann.Ia juga mengkritik soal aturan menggunakan kuda random di babak jumping yang dapat membahayakan atlet dan juga hewan itu sendiri.“Aturan harus diubah sedemikian rupa sehingga atlet dan kuda terlindungi.“"Fokusnya harus pada kesejahteraan hewan dan kompetisi yang adil bagi para atlet," tambahnya.

Baca Juga: Sukses Bawa Pulang Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Dapat Tantangan Tak Terduga dari Raffi Ahmad, Legenda Bulu Tangkis Ini Langsung Soroti Sikap Suami Nagita Slavina

(*)