Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Selain untuk dewasa, pemerintah kini telah memulai program vaksinasi Covid-19 untuk anak.
Melansir Kompas.com, rentang usia anak yang bisa menerima vaksin Covid-19 adalah usia remaja yaitu 12 hingga 17 tahun.
Adapun jenis vaksin Covid-19 yang digunakan untuk remaja adalah vaksin Sinovac yang berasal dari China.
Vaksin Sinovac ini telah teruji klinis fase 1 dan fase 2 pada anak usia 13-17 tahun di Zanhuang, China.
Sama seperti orang dewasa, 0,5 ml vaksin Sinovac diberikan untuk anak sebanyak 2 kali dengan jarak 1 bulan.
Meski dikatakan aman, vaksin Sinovac belum dapat diberikan kepada anak di bawah usia 13 tahun.
Hal ini merujuk pada percobaan di China beberapa waktu lalu di mana anak usia 3-11 tahun tahun mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yaitu demam.
Baca Juga: Tak Perlu Takut dengan Efek Samping Vaksin Covid-19, Ternyata Bisa Dicegah dengan 5 Cara Mudah Ini
Sementara itu, anak usia 12-17 tahun mengalami nyeri pada lokasi suntik dan imunogenitas yang ditimbulkan oleh tubuh juga baik.
Oleh karena itu, vaksinasi untuk anak usia 3-11 tahun masih akan menunggu kajian dan uji coba selanjutnya.
Hal senada juga disampaikan oleh ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof Dr dr Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K), FAAP, FRCPI (Hon).
"Berdasarkan prinsip kehati-hatian, sebaiknya imunisasi dimulai untuk umur 12-17 tahun," kata Prof Aman, dikutip dari Kontan.co.id.
"Untuk anak umur 3-11 tahun menunggu hasil kajian untuk menilai keamanan dan dosis dengan jumlah subjek yang memadai," imbuhnya.
Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan orangtua sebelum anak menerima vaksin Covid-19 di antaranya adalah:
- Tubuh anak dalam kondisi sehat
Baca Juga: Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Setelah Vaksinasi Covid-19, Termasuk Mandi Air Panas!
- Anak tidak sedang mengalami batuk, pilek, demam hingga menderita penyakit auto-imun, penyakit bawaan, dan penyakit penyerta lainnya
- Pastikan anak sudah sarapan atau makan sebelum disuntik
Nah, setelah divaksinasi, biasanya anak akan merasakan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau efek samping.
Berdasarkan laporan uji klinik fase 1 dan 2, efek samping yang banyak dikeluhkan adalah nyeri ringan hingga sedang pada lokasi penyuntikan.
Jika anak mengalami efek samping ini, jangan khawatir karena efek samping ini akan hilang dalam beberapa hari.
Untuk membantu meringankan rasa nyeri, orangtua dapat mengompres lengan anak dengan handuk basah atau minum obat pereda nyeri seperti paracetamol. (*)