Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Pertumbuhan dan perkembangan setiap anak memang berbeda-beda.
Namun, peran orangtua sangat dibutuhkan untuk menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan si kecil.
Salah satunya adalah menstimulasi anak bicara sejak dini.
Tentunya, setiap orangtua punya cara tersendiri untuk menstimulasi anak bicara, tak terkecuali Tika Bravani.
Bagi Tika, salah satu cara yang ia lakukan untuk menstimulasi anak bicara adalah dengan selalu mengajak anak berbicara.
Artinya, orangtua harus bawel, sering bercerita atau bertanya pada anak, dan bahkan mengulang-ngulang kata.
Meski begitu, bintang sinetron Tukang Ojek Pengkolan ini mengaku menghindari baby talk atau berbicara menyerupai bayi.
Contohnya seperti menyebut minum susu menjadi mimi cucu, makan pisang menjadi mamam picang, dan sebagainya.
Lantas, benarkah menerapkan baby talk saat berbicara dengan bayi dapat berdampak buruk terhadap kemampuan bicaranya?
Melansir Today’s Parent, rupanya baby talk bisa bermanfaat untuk membantu bayi atau balita belajar berbicara.
Baby talk dapat menarik perhatian anak, memberi anak petunjuk untuk memahami kalimat, dan membangun kosa kata.
Meski begitu, perlu diingat bahwa baby talk yang dimaksud bukan terdiri dari kata-kata yang tidak masuk akal.
Katherine White, seorang professor psikologi perkembangan pun mengungkapkan bahwa bayi senang mendengarkan baby talk yang seperti nyanyian.
Ini berarti, orangtua sebaiknya bermain dengan intonasi dan nada suara ketika berbicara dengan bayi.
White menyarankan agar orangtua tetap menyebutkan kata-kata dengan jelas supaya anak dapat mendengar perbedaan satu kata dengan kata lain.
Sebab, pada usia dua tahun, anak sudah dapat menerjemahkan kata yang diucapkan orangtua ke dalam kosa kata yang lebih besar.
Selanjutnya, White juga mengingatkan orangtua bahwa umumnya bayi atau balita sering menciptakan kosa katanya sendiri yang lebih menggemaskan.
Jangan buru-buru mengoreksi kosa katanya karena ketika anak siap, mereka akan beralih ke kosa kata yang sebenarnya.
Yang paling penting adalah anak belajar menggunakan kata-kata tersebut dengan baik dan benar. (*)