Find Us On Social Media :

Menghindari Baby Talk Jadi Salah Satu Cara Tika Bravani untuk Menstimulasi Anak Bicara, Benarkah Kebiasaan Ini Berdampak Buruk untuk Si Kecil?

By Ragillita Desyaningrum, Minggu, 8 Agustus 2021 | 18:08 WIB

Tika Bravani mengaku menghindari baby talk ketika menstimulasi anak bicara. Benarkah kebiasaan baby talk dapat berdampak buruk pada bayi?

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Pertumbuhan dan perkembangan setiap anak memang berbeda-beda.

Namun, peran orangtua sangat dibutuhkan untuk menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan si kecil.

Salah satunya adalah menstimulasi anak bicara sejak dini.

Tentunya, setiap orangtua punya cara tersendiri untuk menstimulasi anak bicara, tak terkecuali Tika Bravani.

Bagi Tika, salah satu cara yang ia lakukan untuk menstimulasi anak bicara adalah dengan selalu mengajak anak berbicara.

Artinya, orangtua harus bawel, sering bercerita atau bertanya pada anak, dan bahkan mengulang-ngulang kata.

Meski begitu, bintang sinetron Tukang Ojek Pengkolan ini mengaku menghindari baby talk atau berbicara menyerupai bayi.

 Baca Juga: Membaca Buku Bersama Jadi Cara Yuanita Christiani untuk Menstimulasi Anak Bicara, Yuk Cari Tahu Segudang Manfaat Kegiatan Ini

Contohnya seperti menyebut minum susu menjadi mimi cucu, makan pisang menjadi mamam picang, dan sebagainya.

Lantas, benarkah menerapkan baby talk saat berbicara dengan bayi dapat berdampak buruk terhadap kemampuan bicaranya?

Melansir Today’s Parent, rupanya baby talk bisa bermanfaat untuk membantu bayi atau balita belajar berbicara.

Baby talk dapat menarik perhatian anak, memberi anak petunjuk untuk memahami kalimat, dan membangun kosa kata.

Meski begitu, perlu diingat bahwa baby talk yang dimaksud bukan terdiri dari kata-kata yang tidak masuk akal.

Katherine White, seorang professor psikologi perkembangan pun mengungkapkan bahwa bayi senang mendengarkan baby talk yang seperti nyanyian.

Ini berarti, orangtua sebaiknya bermain dengan intonasi dan nada suara ketika berbicara dengan bayi.

 Baca Juga: Buah Hatinya Sudah Lancar Berbicara di Usia 2 Tahun, Ini Cara Tasya Kamila Menstimulasi Kemampuan Bicara Anak

White menyarankan agar orangtua tetap menyebutkan kata-kata dengan jelas supaya anak dapat mendengar perbedaan satu kata dengan kata lain.

Sebab, pada usia dua tahun, anak sudah dapat menerjemahkan kata yang diucapkan orangtua ke dalam kosa kata yang lebih besar.

Selanjutnya, White juga mengingatkan orangtua bahwa umumnya bayi atau balita sering menciptakan kosa katanya sendiri yang lebih menggemaskan.

Jangan buru-buru mengoreksi kosa katanya karena ketika anak siap, mereka akan beralih ke kosa kata yang sebenarnya.

Yang paling penting adalah anak belajar menggunakan kata-kata tersebut dengan baik dan benar. (*)