1. Konsep Ketuhanan
Konsep ketuhanan ini menggambarkan bahwa nasi tumpeng memiliki makna sebagai representasi antara hubungan manusia dengan Tuhan.
Hal itu berkaitan dengan nasi tumpeng yang berbentuk kerucut jadi representasi dari puncak gunung atau konsep Ketuhanan.
Dikutip Ari dari Kitab Tantupanggelaran (kitab dari zaman Majapahit), tumpeng diceritakan saat Pulau Jawa berguncang.
Dalam kitab tersebut, Batara Guru atau konsep Hindu memerintahkan membawa puncak Mahameru di India dapat menstabilkan Pulau Jawa dan jadilah Gunung Semeru di Jawa Timur.
Puncak Mahameru itu yang kemudian dipercaya menjadi letak para Dewa bermuara.
Dan, manusia pun memahami konsep Ketuhanan sebagai sesuatu yang besar dan tinggi, serta berada di puncak, seperti halnya puncak gunung.
2. Rasa Bersyukur
Nasi tumpeng biasanya juga dianggap sebagai bentuk rasa syukur seseorang dalam mengenang atau mengingat berbagai momen bersejarah.
Ia juga menjelaskan, kenapa nasi tumpeng bisa jadi elemen penting dalam perayaan Kemerdekaan RI.
Dalam hal ini tentu saja masyarakat Indonesia, bersyukur atas kemerdekaan yang sudah dinikmati sejak 76 tahun silam.
Selain itu, nasi tumpeng juga menjadi bentuk harapan agar masyarakat selalu dalam keadaan aman, sentosa, sejahtera, murah sandang pangan, dan lepas dari bencana.
Sementara itu dikutip dari Grid.ID sebelumnya yang dilansir dari TribunWiki.com, tujuh isian tumpeng juga memiliki arti dan simbol khusus.