Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Kamu pasti sering mendengar istilah “Bukan orang Indonesia kalau tidak makan nasi”.
Istilah ini memang sudah sering terdengar mengingat nasi adalah makanan pokok masyarakat Indonesia.
Meski begitu, banyak orangtua yang mengaku bingung ketika sang anak susah makan nasi.
Masalahnya, makan nasi sangat penting untuk memasok energi yang mendukung aktivitas anak-anak.
Apalagi jika anak termasuk anak yang sangat aktif bergerak dan mengeksplor sekitarnya.
Hal ini dikarenakan nasi merupakan salah satu sumber karbohidrat yang baik untuk menambah energi.
Melansir Nakita.id, sebelum mengatasi hal ini orangtua harus mencari penyebab anak susah makan nasi.
Bisa jadi karena anak tidak suka dengan teksturnya atau karena masih merasa asing dengan nasi.
Apabila anak masih merasa asing dengan nasi, mungkin itu karena ibu jarang mengenalkan nasi pada si kecil.
Hal ini bisa diatasi dengan lebih sering mengenalkan nasi kepada anak sejak usia dini supaya anak familiar dengan rasa, tekstur, dan bentuk nasi.
Namun, jika anak tidak suka nasi karena rasa, bentuk, atau tekstur nasi itu sendiri, ada beberapa cara yang bisa dilakukan.
Mengubah tekstur, bentuk, dan rasa nasi
Ada banyak cara untuk menghidangkan nasi untuk si kecil, di antaranya adalah dengan membuat nasi menyerupai bola-bola, bubur, nasi tim, hingga nasi goreng.
Selain itu, ibu juga bisa menambahkan seikat daun pandan saat memasak nasi untuk mengubah rasa nasi.
Ganti nasi dengan sumber karbohidrat lain
Sebenarnya, tidak masalah jika anak tidak suka nasi karena ibu bisa mendapatkan sumber karbohidrat dari makanan lain.
Contohnya adalah kentang, ubi, oatmeal, jagung, pasta, atau jenis nasi lain seperti nasi merah, shirataki atau brasmati.
Waktu makan
Dikutip dari Tribunnews.com, kunci penting menghadapi anak susah makan nasi adalah waktu makan yang tepat.
Pasalnya, banyak orangtua yang membedakan waktu makan anak dengan waktu keluarga, bahkan anak dipisahkan dari meja makan keluarga.
Alangkah baiknya untuk mengikutsertakan anak saat waktu makan keluarga supaya anak lebih bersemangat saat makan bersama orang-orang di sekitarnya. (*)