Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID- Pengadaan baju dinas anggota DPRD Kota Tangerang tengah ramai dibahas masyarakat.
Soalnya, baju dinas anggota DPRD Kota Tangerang menggunakan bahan baju merek-merek mewah, salah satunya Louis Vuitton.
Adapun anggaran untuk pengadaan bahan pakaian DPRD Kota Tangerang 2021 mencapai 675 juta.
Jumlah itu meningkat dua kali lipat dibanding dengan anggaran 2020 yang hanya berkisar Rp 312,5 juta.
Menurut Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan (Pokja ULP), ada empat merek pakaian yang rencananya akan digunakan anggota DPRD Kota Tangerang sebagai baju dinas di 2021.
"Di antaranya Louis Vuitton, ini untuk yang PDH," papar Pengadaan Bahan Pakaian Sekretariat DPRD Kota Tangerang Pokja ULP Hadi Sudibjo dikutip Kompas.com, Rabu (11/8/2021).
Rencananya, pakaian dinas harian (PDH) yang menggunakan merek Louis Vuitton bakal dibuatkan dua setel.
Kemudian tiga merek pakaian lainnya yang bakal digunakan yakni Lanificio Di Calvino untuk pakaian sipil resmi (PSR), Theodoro untuk pakaian sipil harian (PSH), dan Thomas Crown untuk pakaian sipil lengkap (PSL).
Hadi berujar, empat merek lini busana tersebut diserahkan oleh pejabat pembuat komitmen (PPK) ke Pokja ULP.
PPK menentukan spesifikasi tersebut usai melakukan tes laboratorium. Setelah melakukan tes, PPK menyerahkan hasilnya ke Pokja ULP.
Kata Hadi, pihaknya hanya mengevaluasi hasil lab tersebut, sesuai atau tidak sesuai dengan keinginan PPK.
"Hasilnya itu ada untuk kita evaluasi hasil lab sesuai atau tidak sesuai dengan yang diinginkan (PPK)," tutur dia.
Setelah dirasa sesuai, Pokja ULP bakal mencari penyedia bahan melalui proses pelelangan.
Sudah ada empat peserta tender saat proses pelelangan sebelum akhirnya ditentukan pemenangnya, yakni CV Adhi Prima Sentosa. Kemudian, lanjut Hadi, pihaknya menyerahkan hasil tender itu ke tim PPK.
"Kalau kami, tender sudah selesai tanggal 21 Juli itu, kami kasih pengantar hasil tender lalu masuklah ke ranah PPK."
"Setelah ini PPK-lah yang menindaklanjuti. Kami hanya mencari penyedia bahan," jelasnya.
Pengakuan Ketua dan Sekwan DPRD
Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo mengatakan, pengadaan bahan pakaian tersebut telah dibatalkan berdasarkan hasil rapat pada Selasa (10/8/2021).
"Berdasarkan rapat yang kami adakan, keputusan politis kami adalah membatalkan pengadaan tersebut," paparnya dikutip dari TribunJateng.com, Rabu (11/8/2021).
Dia menjelaskan, pembatalan itu bersifat secara keseluruhan. Itu artinya instansinya tak akan mengadakan penganggaran bahan pakaian pada tahun 2021.
"Dibatalkan setelah menerima berbagai usulan dari semua lapisan masyarakat," kata Gatot.
Gatot meminta pihaknya diperlakukan adil soal polemik anggaran pengadaan bahan pakaian tersebut.
Kata dia, yang harus disoroti tak hanya anggaran bahan pakaian instansinya saja, tetapi juga anggota Dewan di Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.
"Cek Provinsi Banten, kan SSH-nya (standar satuan harga) sama. Kalau SSH-nya sama semuanya," kata Gatot.
Sementara itu, Sekretariat DPRD (Sekwan) Kota Tangerang Agus Sugiono menambahkan bahwa penentuan bahan pakaian anggota dewan bukan ditentukan oleh pihaknya.
"Saya menegaskan kembali bahwa terkait penentuan merek itu bukan dari kami. Yang ada dari kita itu kan spesifikasinya saja, tidak ada merek," paparnya dalam rekaman suara, Selasa.
Dia menyatakan, spesifikasi yang dikeluarkan oleh kesekretariatan dewan berupa kandungan atau kadar setiap bahan pakaian.
Namun dari spesifikasi tiap bahan yang diminta, tidak menjurus secara langsung ke sebuah merek tertentu.
"Kalau spesifikasi bahan, itu tadi, hanya menyampaikan misal kadarnya. Kadar wolnya, kadar poliesternya, gitu aja," tuturnya.
Dia menambahkan, penggunaan merek Louis Vuitton baru diwacanakan pada tahun ini.
Pada tahun 2020, bahan pakaian dewan tidak menggunakan merek yang berasal dari Perancis tersebut.
Namun, saat ditanya soal bahan pakaian anggota dewan tahun kemarin, Agus mengaku lupa dengan mereknya.
(*)