Mengutip Tribuntravel.com pada Kamis (12/8/2021), diketahui lomba balap karung dikenalkan oleh para kolinial Belanda pada masa penjajahan.
Pada saat itu, lomba balap karung diadakan untuk instansi-instansi Belanda yang ada di Indonesia.
Namun, sejak saat itu, para kolonial Belanda sudah melibatkan penduduk pribumi sebagai peserta lomba balap karung.
Lomba ini juga diketahui kerap digelar di sekolah-sekolah milik Belanda.
Di negara asalnya, lomba yang menggunakan karung sebagai propertinya ini kerap diikuti oleh anak berusia 6-12 tahun.
Sedangkan, mengutip KOMPAS.TV pada Kamis (12/8/2021), lomba balap karung memiliki makna tersendiri di Indonesia.
Karung yang digunakan untuk perlombaan ini berfungsi untuk mengingatkan masyarakat Indonesia bahwa dahulu para penduduk Indonesia sangat kekurangan saat dijajah oleh Belanda.
Sehingga, banyak yang menggunakan karung goni sebagai pakaian mereka.
(*)