Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Permasalahan stunting pada anak memang sangat mengkhawatirkan orangtua.
Pasalnya, menurut data RISKESDAS 2018, 30.8% anak Indonesia mengalami stunting.
Stunting sendiri adalah salah satu masalah kurang gizi kronis yang mengakibatkan gangguan pertumbuhan anak.
Karena kurang gizi dalam waktu yang cukup lama, tinggi badan anak lebih rendah atau pendek dari standar usianya.
Menurut Ketua BKKBN, Dr. (H.C), dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) dalam acara Webinar Menu Sehat DASHAT: Ragam Menu Dapur Sehat Atasi Stunting di Kampung Keluarga Berkualitas yang dihadiri Grid.ID pada Jumat (13/8/2021) ada dua penyebab umum stunting.
“Secara spesifik, ada dua penyebab stunting yaitu suboptimal health atau kondisi kesehatan yang tidak optimal dan suboptimal nutritions atau nutrisi yang tidak optimal,” ujar dr. Hasto.
Dalam acara yang sama, Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia, Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS, menyebutkan bahwa penting untuk memenuhi nutrisi pada anak, bahkan sejak anak masih di dalam kandungan.
Baca Juga: Ini Tantangan Terbesar Tenaga Kesehatan dalam Menurunkan Angka Stunting di Indonesia
Artinya, makanan-makanan yang bergizi sangat dibutuhkan untuk ibu hamil demi mencegah anak mengalami stunting.
“Ibu hamil berisiko tinggi mengalami kekurangan gizi yang menyebabkan bahaya yang dapat mengganggu proses kehamilan hingga persainan atau mengancam jiwa ibu dan bayi,” jelas Prof. Hardinsyah yang juga menjabat sebagai Guru Besar Ilmu Gizi IPB.
Apalagi mengingat ibu hamil yang sering mengalami muntah hingga tidak bisa makan di awal kehamilan.
Untuk menghindari ibu hamil mengalami kurang gizi karena mual dan mintah, Prof. Hardinsyah menyarankan supaya ibu hamil makan dalam porsi kecil namun sering.
Mual dan muntah selama hamil juga bisa diatasi dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang mencegah mual seperti wedang jaeh.
Mengingat pentingnya mencegah stunting sejak masa kehamilan, Prof. Hardinsyah pun memberikan beberapa saran mengenai asupan ibu hamil.
Berikut adalah beberapa makanan yang disarankan Prof. Hardinsyah untuk dikonsumsi ibu hamil:
Baca Juga: Orangtu Perokok Anak akan Menjadi Stunting, Pendek karena Masalah Kesehatan
- Makanan padat gizi dan mengandung beragam zat gizi, misalnya telur dan ikan yang mengandung energi, protin, lemak, vitamin dan mineral
- Makanan segar dan aman atau yang diolah dengan cara yang benar, hindari salad mentah karena berpotensi mengandung risidu pestisida
- Makanan pokok yang mengandung karbohidrat seperti nasi, kentang, ubi jalar, singkong, sagu, roti,mi, talas, pada waktu makan atau hari yang berbeda
- Makanan tinggi protein untuk pertumbuhan normal janin seperti ikan, ayam, daging, telur, susu, tempe, dan tahu
- Makanan dengan sumber lemak baik, di antaranya kacang-kacangan seperti kacang tanah dan selai kacang, ikan berlemak dan minyak nabati
- Makanan dengan sumber zat besi untuk mengurangi risiko anemia, yaitu ikan, daging, hati, dan tempe
- Makanan mengandung asam folat seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, jeruk, pepaya, dan terung belanda
- Mengonsumsi makanan kaya serat seperti jagung rebus, kacang-kacangan, sayuran, jeruk dengan bulirnya dan kelapa parut
- Konsumsi buah-buahan segar berwarna sebagai sumber vitamin, contohnya adalah pepaya, semangka, pisang, buah naga, jeruk, jambu, dan tomat
- Makanan dengan sumber kalsium dan zink untuk mencegah stunting yaitu sayuran hijau, kacang-kacnagan, kerang, siput, ikan teri yang bukan asin, dan susu
- Mengonsumsi makanan sumber iodium seperti ikan laut, udang, kerang, dan rumput laut
Tak hanya itu, Prof. Hardinsyah juga mengingatkan adanya beberapa makanan yang sebaiknya dihindari ibu hamil.
Makanan tersebut di antaranya yang mengandung tinggi natrium seperti ikan dan daging kaleng, minuman berkarbonasi atau bersoda, serta makanan tinggi gula, minyak, dan lemak.
Terakhir, batasi konsumsi gula, garam dan kafein seperti minuman soda, kopi, cokelat, atau teh. (*)