Find Us On Social Media :

Lanjutkan Visi dalam Kemanusiaan, Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Salurkan Donasi Pembaca Kompas dalam Bentuk Pembangunan Kembali Bangunan SD di Mejene, Sulawesi Barat

By Grid, Jumat, 13 Agustus 2021 | 19:40 WIB

Hadir pula dalam acara penandatanganan, antara lain, Camat Malunda Solahuddin serta Kepala SDN 04 Mekkata Nasaruddin.

Ketua Yayasan DKK A Tomy Trinugroho menyatakan, DKK tak ubahnya ”talang air” yang bertugas menyalurkan bantuan pembaca.

DKK sangat gembira bisa menyalurkan bantuan itu bagi warga terdampak gempa bumi di Majene, terutama siswa sekolah dasar.

”Semoga bangunan sekolah ini sungguh bermanfaat dan dapat tahan lama,” tuturnya.

Sekolah memiliki luas tanah 1.600 meter persegi dan direncanakan pembangunannya rampung pada pertengahan Desember 2021.

Saat selesai dibangun, sekolah akan memiliki enam ruang kelas, satu perpustakaan, satu ruang guru, serta empat toilet. Biaya pembangunan sekitar Rp 2 miliar dengan tenaga kerja yang sebagian di antaranya ialah warga setempat.

Bupati Majene Andi Ahmad Syukri bersyukur atas bantuan yang disalurkan oleh DKK.

Baca Juga: Bocoran Comeback Secret Number, Fans Dipastikan Bakal Syok Berat, Dita dkk Akan Tampil Botak?

“Terima kasih banyak atas pembangunan sekolah di Majene,” ujar Achmad Syukri saat memberikan sambutan pada acara penandatanganan nota kesepahaman. Achmad Syukri bersama Wakil Bupati Arismunandar memenangi Pilkada Serentak 2020 di Majene.

Keduanya dilantik oleh Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar pada Juni silam.

Menurut Achmad Syukri, ia bersama wakil bupati saat ini fokus antara lain pada kesejahteraan rayat, yang diwujudkan dengan pemasangan jaringan listrik di wilayah kabupaten itu.

Menurut Kepala SDN 04 Mekkatta Nasaruddin, setelah gempa menghancurkan bangunan sekolah, siswa melakukan pembelajaran tatap muka terbatas dengan menggunakan pasar Desa Mekkatta yang kosong.

Pembelajaran di pasar desa berlangsung sejak Maret 2021. Kehadiran siswa tiap kelas digilir guna menghindari kerumunan dan mencegah penularan Covid-19.

Tiap hari maksimal hanya 4-5 siswa dari setiap kelas yang datang ke pasar.

Nasaruddin menjelaskan, situasi belajar di bangunan pasar kurang ideal. Saat pembelajaran dilakukan, ada sapi-sapi milik warga yang diikatkan di sekitar bangunan.

“Terima kasih sekali atas bantuan ini. Siswa akan bisa belajar lebih baik jika pembelajaran diadakan di gedung sekolah. Anak-anak akan sangat terbantu,” jelasnya.

Baca Juga: Yayasan DKK dan Polsek Tanah Abang Salurkan Bantuan Bahan Pokok

(*)