Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Meskipun terkadang ada cap tanggal di sisi karton telur, itu tidak selalu merupakan indikasi apakah telur di dalamnya masih segar.
American Egg Board merekomendasikan telur digunakan empat sampai lima minggu setelah dikemas.
Tetapi, untuk lebih memastikan kesegarannya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan.
Dilanisir Grid.ID dari The Spruce, berikut cara membedakan telur segar dan busuk yang mudah.
1. Tes apung
Seperti eksperimen sains di sekolah, tes kesegaran ini tidak hanya mudah, tetapi juga dapat memberi tahu perkiraan usia telur.
Yang kita butuhkan hanyalah telur, mangkuk, dan air dingin.
Isi mangkuk dengan air dingin yang cukup untuk menutupi telur sepenuhnya, lalu jatuhkan telur dengan perlahan ke dalam mangkuk berisi air.
Baca Juga: Nyesel Baru Tahu! Kebiasaan Masak Telur dengan Daun Bawang Justru Bisa Timbulkan Bahaya ini
Jika tenggelam ke dasar, maka kondisi telur sangat segar.
Jika telur tenggelam tetapi sedikit mengapung pada sudut atau berdiri tegak, telur tersebut sedikit lebih tua (sekitar 1-2 minggu), tetapi masih boleh dimakan.
Jika telur mengapung, maka tidak boleh dikonsumsi dan harus dibuang.
2. Tes putih telur
Pecahkan telur ke piring atau permukaan datar dan perhatikan konsistensi bagian putih.
Putih telur harus agak buram, tidak menyebar terlalu luas, tampak kental, dan agak lengket.
Jika berair dan jernih, maka telur kehilangan kesegarannya.
Ini karena seiring bertambahnya usia telur, putihnya berubah menjadi cair dan pecah.
3. Cium aromanya
Seringkali bau belerang jadi indikasi telur busuk.
Itu karena telur yang sudah busuk mengeluarkan aroma belerang yang kuat.
Jika telur benar-benar melewati masa kesegarannya, kita bisa mencium melalui cangkangnya.
Tetapi kalau masih belum yakin, coba pecahkan, lalu hirup aromanya dengan teliti.
Telur harus disimpan di lemari es dalam kartonnya.
Kemasan membantu mencegah bau dan melindungi telur dari kerusakan.
Pastikan telur tetap tegak, sehingga ujung yang lebih besar berada di bagian atas.
Posisi ini membuat sel udara berada di atas, serta mengurangi kemungkinan bakteri berbahaya masuk ke kuning telur.
(*)