Laporan Wartawan Grid.ID, Bella Ayu Kurnia Putri
Grid.ID - Perayaan HUT ke-76 RI sekarang sudah di depan mata.
Jelang HUT ke-76 RI, Presiden Jokowi juga sudah mengukuhkan 68 Paskibraka.
Melansir dari Kompas.com, 68 Paskibraka yang akan bertugas dalam upacara HUT ke-76 RI ini dikukuhkan pada Kamis (12/8/2021).
Ke-68 Pasukan Pengibar Bendera Pusaka ini berasal dari putra putri dari seluruh provinsi di Indonesia.
Nah, perayaan upacara Hari Kemerdekaan memang selalu identik dengan Paskibraka, tapi bagaimana sih sejarah dari Paskibraka itu sendiri? yuk simak kisahnya lebih lanjut.
Mengutip dari cewekbanget.id, pada tahun 1946, Presiden Soekarno mengutus seseorang bernama Mayor (L) Husein Mutahar untuk mempersiapkan upacara Hari Kemerdekaan tahun itu.
Presiden Soekarno memerintahkan upacara tersebut diadakan di halaman Istana Presiden Gedung Agung, Yogyakarta.
Jika masih segar diingatan kalian, Ibu Kota Indonesia memang sempat dipindahkan dari Jakarta ke Yogyakarta secara sementara.
Kemudian untuk melaksanakan titah Presiden Soekarno, Mayor (L) Husein Mutahar menunjuk 5 anak muda sebagai pengibar Bendera Pusaka.
Lima anak muda tersebut terdiri dari tiga putri dan dua putra yang di mana mereka berasal dari darah yang ada di Yogyakarta.
Rupanya, hal tersebut dilakukan Mayor (L) Husein Mutahar untuk menumbuhkan rasa persatuan bangsa.
Dari situ lah tradisi Paskibraka di Indonesia dimulai.
Kemudian barulah pada 1967, Mayor (L) Husein Mutahar mengembangkan Paskibraka menjadi tiga formasi.
Tiga formasi ini lah yang menjadi simbol peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI yakni 17 Agustus 1945.
Kelompok 17, sebagai pengiring atau pemandu lalu formasi 8, sebagai pembawa bendera dan terakhir kelompok 45, sebagai pengawal.
Tetapi istilah Paskibraka sendiri ternyata baru ada pada 1973.
Sosok yang mencetuskan istilah Paskibraka adalah Idik Sulaeman.
(*)