Laporan Wartawan Grid.ID, Nisrina Khoirunnisa
Grid.ID - Setelah lima tahun menjabat sebagai Wakil Wali Kota Palu, Pasha Ungu akhirnya lengser dari posisi tersebut.
Pasha Ungu mengakhiri jabatannya pada 17 Februari 2021 lalu usai menjadi orang nomor satu di Palu.
Selama bertahta sebagai pemimpin di Kota Palu, Pasha Ungu mengaku tidak mudah untuk melaksanakan jabatannya.
Pasalnya, Kota Palu sempat mengalami keterpurukan beberapa tahun terakhir.
Pada tahun 2018, Kota Palu porak poranda usai diguncang gempa besar.
Belum selesai pembenahan gempa di Kota Palu, Pasha Ungu kembali ditantang kemampuannya karena diterpa pandemi Covid-19.
Kondisi tersebut tentu tidak mudah dijalani oleh Pasha Ungu.
Hal tersebut diungkapkan oleh Pasha Ungu dalam video unggahan Youtube Ngobrol Asix, Senin (16/8/2021).
Anang Hermansyah sebagai host dalam acara ngobrol tersebut bertanya kepada Pasha Ungu soal kerinduan menjadi pejabat.
"Ada yang kangen selama jadi eksekutif?" tanya Anang.
Pasha Ungu lantas memberi jawaban tak terduga soal pertanyaan tersebut.
"Kalau bisa jangan dulu deh," jawab Pasha Ungu.
Anang Hermansyah langsung menimpali pernyataan Pasha Ungu dengan pertanyaan berikutnya.
"Tapi dulu seneng?" lanjut Anang.
Tak menampik fakta, Pasha Ungu merasa bangga dan senang ketika menjadi pejabat.
"Seneng, tapi itu kalau kita tidak bener-bener turun langsung, tidak melibatkan diri ke masyarakat, (bahaya)," aku Pasha Ungu.
Namun, Pasha Ungu juga tak memungkiri sulitnya mengemban amanah sebagai pejabat.
Terlebih jika keinginan menjadi jabatan bukan berasal dari hati nurani.
"Memang passion juga sih. Kalau tidak suka, jangan coba-coba!" imbuh Pasha.
Pasha Ungu mengungkapkan tantangan besar selama menjadi Wakil Wali Kota Palu yang dihadapkan dengan sederet permasalahan.
"Tantangan sekarang berat dengan situasi pandemi ini tidak mudah, semua kan disorot," beber Pasha.
Dalam situasi pandemi Covid-19, Pasha Ungu tak mengelak semua hal tentang dirinya akan disorot.
"Perilaku kita, tindakan kita, kebijakan kita, anggaran kita, semuanya disorot," sambung Pasha.
Apabila ada satu poin terlewat, cacian tentu langsung diterima oleh pejabat yang salah langkah.
"Satu saja dari sekian poin ini salah, wah selesai," tukas Pasha Ungu.
(*)