Grid.ID - Banyak orang setuju jika memasak nasi adalah hal yang terbilang gampang-gampang susah.
Pasalnya, meski terlihat mudah, tak semua orang bisa memasak nasi loh.
Ya, bisa saja kita memasak nasi terlalu lembek dan nyaris menjadi bubur atau nasi terlalu keras akibat kurang air.
Nah, dalam artikel ini Grid.ID akan membahas perihal memasak nasi yang benar.
Bukan hanya sekadar pulen atu tidak, kita juga harus memerhatikan kandungan gizinya.
Sebuah penelitian menyebut cara kita memasak nasi selama ini ternyata salah.
Alih-alih membuat sehat, cara memasak seperti yang biasa kita lakukan dianggap berbahaya bagi tubuh.
Menurut studi tersebut, nasi yang dimasak dengan cara yang kurang tepat masih meninggalkan jejak arsenik yang disebabkan oleh racun industri dan residu pestisida yang tertinggal di tanah.
Untuk mengatasi masalah itu, kita disarankan memasak nasi dengan jumlah air dua kali lipat dari yang biasa kita lakukan.
Jika tidak mau, kita juga bisa merendamnya semalaman sebelum memasaknya.
Dalam program BBC “Trust Me, I'm a Doctor”, Profesor Andy Meharg, dari Universitas Queens Belfast, melakukan tes terhadap tiga cara memasak beras untuk melihat tingkat arsenik yang paling banyak.
Yang pertama, Andy memasak beras dengan menggunakan perbandingan satu gelas beras dan dua gelas air.
Hasilnya, masih ada jejak racun arsenik dalam nasi tersebut.
Tes kedua, Andy menggunakan lima gelas air untuk satu gelas beras.
Dengan cara ini nasi memang menjadi lebih lembek seperti bubur, tapi tingkat racun arsenik di dalamnya hampir setengahnya.
Yang terakhir, Andy merendam beras semalaman sebelum dimasak.
Andy menemukan bahwa cara ini bisa menurunkan racun arsenik hingga 80 persen.
(*)
Artikel ini telah tayang di NOVA.id dengan judul, "Memasak Nasi dengan Cara Ini Ternyata Berdampak Buruk untuk Kesehatan, Begini yang Seharusnya!"