Ya, setelah merogoh kocek untuk memberi support dan dukungan idolanya, salah satu Army tersebut mengaku harus menelan kisah pilu.Sebagaimana diketahui, di masa lalu, Taliban memang tidak mengizinkan orang untuk mendengarkan musik mainstream.Akibat kejadian tersebut kembali terulang, masyarakat di sana memohon agar dunia melakukan lebih dari sekadar mengawasi situasi.Bahkan salah satu pihak keamanan di sana juga mengaku kewalahan menangani kelompok Taliban di Afghanistan."Semua orang melihat kita mati. Saya berharap komunitas internasional tidak akan meninggalkan Afghanistan sendirian dalam hal ini," pungkasnya.
(*)