Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - YouTuber cantik Listya Magdalena alias Paopao pernah menjadi korban penusukan sebanyak 17 kali oleh temannya yang bernama, Masyi Nathania.
Masyi Nathania merupakan teman sekelasnya saat menempuh pendidikan semester I di Universitas Pelita Harapan (UPH).
Paopao tiba-tiba saja ditusuk di mobil saat dirinya memberi tumpangan pada pelaku.
Beruntung, nyawa Paopao saat itu masih bisa diselamatkan.
Dikutip Grid.ID melalui Tribunnews.com, Senin (23/8/2021), kepolisian Sektor Metro Kembangan menetapkan Masyi Nathania (18) sebagai tersangka penusukan terhadap mahasiswa Universitas Pelita Harapan atau UPH, Listya Magdalena.
Obed, ayah Paopao mengungkapkan kasus hukum ini tidak berlanjut di pengadilan karena hasil pemeriksaan kejiwaan tersangka yang mengalami gangguan kejiwaan.
Obed mengatakan, pelaku sempat diperiksa di RS Jiwa.
Pihak RS Jiwa mengeluarkan surat keterangan bahwa pelaku menderita penyakit kejiwaan.
Akhirnya selama proses hukum berjalan, kata Obed, tersangka tidak ditahan.
Obed awalnya merasa tidak puas.
Ia mengejar sampai ke pihak kejaksaan mengenai kelanjutan kasus penusukan Paopao.
"Pihak jaksa bilang kasus ini percuma kalo diteruskan karena ada kelemahan. Dari celah hukum, tidak bisa dihukum karena menderita penyakit kejiwaan. Paling dihukum dirawat rehabilitasi di rumah sakit kejiwaan. Ah sudahlah," kata Obed.
Pasca mengalami tragedi mengerikan tersebut, Paopao mengaku tak mengalami rasa trauma.
Paopao mengaku tidak dendam terhadap pelaku penusukannya dan malah sudah memaafkannya.
Paopao justru merasa sedikit kasihan dengan pelaku karena harus berhenti kuliah akibat terlibat kasus tersebut.
"Nggak ada dendam. Malah ada sedikit rasa kasihan karena (pelaku) nggak bisa ngelanjutin kuliahnya," ujarnya.
"Beberapa orang yang melihat dia (pelaku) jadi kaya takut, ketemu ama dia takut," tuturnya.
Usai kejadian itu, pelaku sempat menghubungi Paopao lewat messenger Facebook.
Pelaku meminta maaf karena khilaf.
"Gua tanya kenapa kok lu tega ngelakuin itu? Dia jawab nggak tahu kenapa gua khilaf," cerita Paopao.
Paopao juga merasa tidak mengalami paranoid atau trauma akibat peristiwa itu.
Ia malah sekarang merasa lebih percaya diri.
"Aku udah maafin, semoga hidup kamu jadi lebih baik," pesan Paopao kepada pelaku.
(*)