Grid.ID - Hunian para selebriti Tanah Air memang kerap mencuri perhatian publik, salah satunya adalah rumah artis Nirina Zubir.
Bukan tanpa sebab, hal itu karena rumah artis Nirina Zubir yang terletak di Kota Kembang ini terbilang mewah.
Bahkan saking mewahnya, rumah artis Nirina Zubir sampai mirip bak hotel bintang lima.
Penasaran seperti apa potretnya?
Seperti diketahui, Nirina Zubir merupakan seorang pembawa acara sekaligus pemeran kenamaan Indonesia.
Nirina mengawali kariernya di dunia entertainment dengan menjadi penyiar Radio Prambors selama delapan bulan, kemudian menjadi VJ MTV Indonesia.
Nama Nirina sendiri mulai melejit dan semakin dikenal publik usai membintangi film Heart.
Tak cuma karier, kehidupan pribadi Nirina juga sukses menarik perhatian publik, salah satunya adalah soal kisah asmaranya.
Ya, di masa lalu Nirina rupanya pernah dikabarkan dekat dengan presenter Gading Marten lho.
Namun, Nirina akhirnya melabuhkan hatinya pada sosok Ernest Fardiyan Sjarif.
Bukan orang sembarangan, Ernest sendiri adalah seorang musisi dan pemain gitar (gitaris) grup musik Cokelat.
12 tahun menikah, rumah tangga Ernest dan Nirina tampak adem ayem dan jauh dari kabar miring.
Bahkan keduanya diketahui menghuni rumah mewah bak hotel bintang lima di Bandung.
Sekadar informasi Ernest dan Nirina Sjarif, memutuskan mempercayakan desain rumah peristirahatan ke Dendy Darman dari U&KL – Us and Kind of Life.
Baca Juga: Sekeluarga Terjebak di Labuan Bajo dan Tak Bisa Kembali ke Jakarta, Nirina Zubir Ungkap Kronologinya
Seolah-olah berjodoh, lokasi rumah yang mereka inginkan ternyata memang memiliki view point berupa lembah.
Namun tentunya ini tak akan terasa istimewa jika tidak didukung dengan desain hunian yang tepat.
Udara dan cuaca Kota Bandung yang dingin dan sejuklah, yang menjadi alasan di balik pemilihan ide rumah dengan gaya Scandinavian.
Ide tersebut terasa seperti sebuah puzzle yang saling melengkapi.
Dingin dan gloomy-nya kawasan perbukitan di Bandung yang memberikan sensasi keindahan tersendiri, berpadu dengan sentuhan desain rumah yang menciptakan kesan terang, ringan, simpel, dan berkesan praktis dengan garis desain yang bersih.
Dendy Darman memang mengakui jika konsep rumah bagi Ernest dan Nirina memang terpengaruh gaya Mid Century Scandinavian.
Hal tersebut dapat dirasakan dari warna yang cerah dan garis desain yang ringan pada rumah, namun tetap mencirikan efektifitas dan interior yang simpel dan kompak khas U&KL.
Baca Juga: Nirina Zubir Ungkap Pernah Mengalami Baby Blues Ketika Anak Pertamanya Lahir, Bagaimana Gejalanya?
Bahkan ruang-ruang di sini pun memang diarahkan sebagai interior yang penataannya bisa diubah sesuai kebutuhan.
Keinginan Ernest dan Nirina akan pandangan menyeluruh ke lembah dan perbukitan kemudian diadaptasi ke material bangunan, yakni dengan banyaknya panel kaca berukuran besar di sudut-sudut yang menghadap lanskap tersebut.
Selain karena kecilnya lahan, lantai atas dibuat seolah-olah berupa mezanin agar tetap terlihat menyatu dengan lingkungan luar dengan besarnya area yang dibiarkan terekspos.
Tentunya ini juga didukung dengan banyaknya penggunaan kaca pada material bangunan di lantai atas.
Secara keseluruhan, rumah ini memang dirancang agar tidak ada ruang ruang yang tak terlihat.
Karena itu, pada setiap sudutnya terdapat partisi kaca agar penghuninya senantiasa mendapatkan akses pandangan ke lanskap lembah dan pegunungan.
Tidak hanya itu, material kayu juga turut diterapkan pada beberapa bagian untuk menciptakan suasana hangat layaknya rumah untuk berlibur.
Tangga Tampil Beda
Tentunya kita ingat di mana kerap menemui pelat besi model ini. Ya, pelat besi ini kerap kita temui sebagai bahan bumper atau lantai kendaraan umum.
Tetapi, di rumah pasangan Ernest dab Nirina ini, pelat besi ini justru menjadi salah satu aksen yang menarik, yaitu sebagai material tangga.
Berkat motif yang khas pada pelat besi, tangga juga berfungsi sebagai elemen estetis pada rumah.
Artikel ini telah tayang di IDEAOnline dengan judul, Menilik Isi Rumah Nirina yang Bergaya Mid Century Scandinavia, Sesuai dengan Sejuknya Kota Bandung!
(*)