Menurut data hasil uji klinis, vaksin Pzifer 95 persen efektif dalam melindungi diri dari Covid-19 setelah dua dosis vaksin.
Bahkan, efikasi vaksin Pzifer juga dirasakan oleh kelompok lanjut usia, 65 tahun, serta mereka yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid.
Sementara itu, pada anak usia 12 hingga 15 tahun, efikasi vaksin Pzifer mencapai 100 persen.
"Efikasi (vaksin Pfizer) Comirnaty untuk orang usia 19 tahun ke atas mencapai 95 persen. Pada usia 12 sampai 15 tahun (efikasi vaksin) adalah 100 persen," jelas Kepala BPOM, Penny K. Lukito.
Adapun Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau efek samping vaksin Pzifer di antaranya adalah nyeri di tempat bekas suntikan, kelelahan, nyeri kepala, nyeri otot, nyeri sendi dan demam.
Namun jangan khawatir, reaksi-reaksi di atas dianggap ringan dan normal terjadi setelah vaksinasi.
Hal ini lantaran reaksi-reaksi tersebut menunjukkan respons tubuh terhadap benda asing yang masuk.
Meski vaksin Pzifer sangat menjanjikan dalam mencegah Covid-19, ternyata vaksin ini belum bisa digunakan semua masyarakat Indonesia.
Pasalnya, vaksin Pzifer masih diprioritaskan untuk masyarakat yang ada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Maxi Rein Rondonuwu selaku Pelaksana Tugas Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pendedalian Penyakit Kemenkes RI pun memastikan bahwa nantinya seluruh wilayah Indonesia akan mendapatkan alokasi vaksin Pzifer ini. (*)